Kekerasan Kembali Terjadi, Pasukan Israel Serang Warga Palestina yang Salat Jumat di Depan Masjid Ibrahimi

- 14 Agustus 2021, 13:45 WIB
Pasukan keamanan Israel menyerang warga Palestina yang tengah melakukan salat Jumat di Masjid Ibrahim dengan alasan ini.
Pasukan keamanan Israel menyerang warga Palestina yang tengah melakukan salat Jumat di Masjid Ibrahim dengan alasan ini. /Mussa Qawasma/Reuters/

PR CIREBON – Pasukan keamanan Israel menggunakan granat kejut untuk membubarkan kerumunan jamaah Muslim yang melakukan salat Jumat di luar Masjid Ibrahimi di kota Hebron, Tepi Barat.

Setidaknya satu orang terlihat dibanting ke tanah dan ditendang oleh pasukan Israel. Tidak segera jelas apa yang memicu kekerasan itu.

Sheikh Hefzy Abu Sneina, direktur masjid, mengatakan bahwa warga Palestina menanggapi undangan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama untuk melakukan salat di masjid, seperti yang dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.

Baca Juga: WHO Bentuk Tim Baru untuk Selidiki Asal Usul Covid-19, Tiongkok: Kami Menentang Penelusuran Politik

Hal itu bertentangan dengan rencana Israel untuk melanjutkan rencana pembangunan yang akan mengubah beberapa kegunaannya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Israel mengatakan telah memulai proyek di halaman masjid untuk membangun rute yang secara langsung menghubungkan area parkir ke masjid dan memasang lift listrik.

Orang-orang Palestina melihat pembangunan itu sebagai cara untuk mengambil alih seluruh tempat, yang dibagi menjadi wilayah Yahudi dan Muslim yang terpisah, untuk pengunjung Yahudi.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 16-22 Agustus 2021: Capricorn Saatnya Merenung, Aquarius Ingin Bebas

Usai adanya rencana itu, Kementerian Wakaf dan Urusan Agama mengumumkan penutupan semua masjid di kota Hebron.

Mereka juga meminta para jamaah untuk melakukan salat Jumat di Masjid Ibrahim sebagai bentuk kecaman terhadap pendudukan Israel.

Abu Sneina mengatakan menerima undangan untuk melakukan salat Jumat di masjid berarti menunjukkan afiliasi Muslim dengan Masjid Ibrahimi.

Baca Juga: Beruntung! Seorang Pria Temukan Rp1,2 M di Kulkas Bekas yang Dibeli Online

Sebelum masuknya jamaah ke masjid, tentara Israel menambahkan pasukan di pintu masuknya, menyebarkan tanggul besi di halaman dan memeriksa identitas jamaah dan jurnalis.

Seorang saksi mengatakan kepada bahwa pasukan Israel mengizinkan para jamaah untuk memasuki masjid satu per satu.

Hal itu mengakibatkan kemacetan di penghalang yang sudah ada sebelumnya yang mengarah ke tempat ibadah.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 16-22 Agustus 2021, untuk Semua Zodiak: Satukan Hati dan Pikiran

Salat di masjid biasanya dikenakan pembatasan keamanan yang ketat karena jamaah harus melewati beberapa penghalang dan gerbang elektronik sebelum mencapai tangga menuju tempat salat.

Situs suci ini dihormati oleh orang Yahudi dan Muslim sebagai situs pemakaman para pemuka agama.

Masjid tersebut telah dibagi menjadi area beribadah Yahudi dan Muslim setelah seorang pemukim menembaki jamaah Muslim pada tahun 1994, menewaskan 29 orang dan melukai lebih dari 100 lainnya.

Baca Juga: Ingin Berdamai, Jerinx Upayakan Keadilan Restoratif dengan Adam Deni

Hebron sering menjadi titik nyala antara pemukim dan warga Palestina.

Lebih dari 200.000 warga Palestina tinggal di kota itu, bersama dengan beberapa ratus pemukim ultranasionalis Israel yang tinggal di pusat kota yang dijaga ketat dan dilindungi oleh militer.

Israel merebut Tepi Barat dalam perang Timur Tengah 1967 dan telah mendirikan puluhan pemukiman ilegal di mana hampir 500.000 pemukim tinggal.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot 14 Agustus 2021: Taurus Awasi Keuanganmu dan Gemini Gapai Mimpimu dengan Kerja Keras

Palestina menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara masa depan mereka dan memandang permukiman ilegal sebagai hambatan utama untuk menyelesaikan konflik.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah