Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Penduduk Wuhan Lakukan Panic Buying di Supermarket

- 4 Agustus 2021, 15:00 WIB
ILUSTRASI - Penduduk Wuhan, yang merupakan kota pertama tempat adanya Covid-19, melakukan panic buying saat kasus kembali naik.
ILUSTRASI - Penduduk Wuhan, yang merupakan kota pertama tempat adanya Covid-19, melakukan panic buying saat kasus kembali naik. /REUTERS/Aly Song/REUTERS

PR CIREBON – Setelah memberlakukan lockdown lebih dari satu tahun yang lalu, kini kota Wuhan di Tiongkok kembali alami lonjakan kasus Covid-19.

Akibatnya, pembeli melakukan panic buying, atau pembelian borongan, di supermarket di kota Wuhan hingga rak-rak terlihat kosong.

Sebelumnya, pihak berwenang di Wuhan mengumumkan bahwa mereka akan melakukan tes Covid-19 di seluruh kota, setelah infeksi lokal pertama dalam waktu lebih dari setahun.

Baca Juga: Tim Chinese Taipei Menang di Cabor Bulu Tangkis Ganda Putra Olimpiade, Netizen Tiongkok Serukan Boikot

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail, supermarket di Wuhan dipadati pembeli yang mengosongkan rak saat mereka menimbun persediaan rumah tangga untuk bersiap menghadapi penguncian wilayah lagi.

Kota berpenduduk 11 juta itu dengan cepat akan dilakukan tes asam nukleat komprehensif untuk semua penduduk.

Hal itu diutarakan oleh pejabat Li Tao pada konferensi pers pada Selasa, 3 Agustus 2021, setelah kasus muncul di antara pekerja migran.

Baca Juga: 100 Personel TNI AD Ikuti Latihan Garuda Airborne Bersama US Army di California, Amerika Serikat

Jutaan orang Tiongkok sudah berada di bawah perintah lockdown baru setelah wabah yang diakibatkan varian Delta, terkait dengan pekerja bandara di Nanjing menyebar ke seluruh negeri.

Beijing telah memutuskan jaringan transportasi, memberlakukan pengujian massal dan memerintahkan orang-orang untuk tinggal di dalam rumah mereka.

Partai Komunis Tiongkok telah memamerkan keberhasilannya dalam memberantas virus di sebagian besar negara, tetapi kasus-kasus baru di Wuhan telah menimbulkan ketakutan bagi penduduk.

Baca Juga: PSSI Rilis Kick-Off Liga 1 pada 20 Agustus, Aji Santoso: Mudah-mudahan Bisa Jalan

Tiongkok telah mencatat lebih dari 400 kasus domestik yang dilaporkan sejak pertengahan Juli ketika sekelompok petugas kebersihan bandara di Nanjing, provinsi Jiangsu, memicu infeksi di lebih dari 20 kota.

Kepala kota Wuhan mengumumkan bahwa tujuh infeksi menular lokal telah ditemukan di antara pekerja migran di kota itu.

Data itu memecahkan rekor selama setahun tanpa kasus domestik setelah Wuhan menekan wabah awal dengan penguncian wilayah yang belum pernah terjadi sebelumnya pada awal 2020.

Baca Juga: Liga 1 Digelar 20 Agustus dan Tanpa Penonton, Arema FC Kampanyekan Dukung dari Rumah

Sementara itu, tempat liburan Zhangjiajie di provinsi Hunan, Tiongkok tengah tiba-tiba mengumumkan bahwa tidak ada yang akan diizinkan keluar kota, setelah menutup tempat-tempat wisata.

"Semua penduduk, turis, dan personel lainnya dilarang meninggalkan Zhangjiajie," menurut pemberitahuan singkat yang diterbitkan di media lokal.

Kota-kota besar termasuk ibu kota Beijing kini telah melakukan tes pada jutaan penduduk sambil menutup kompleks perumahan dan menempatkan orang yang dicurigai berkontak dengan yang terpapar dalam karantina.

Baca Juga: Tamara Bleszynski Klaim Dirinya 'Janda Miskin': yang Penting Tidak Miskin Berbagi

Kota timur Yangzhou, dekat Nanjing, adalah daerah terbaru yang memerintahkan penduduk untuk tinggal di rumah setelah tes Covid-19 skala besar mendeteksi 40 infeksi baru selama sehari terakhir.

Lebih dari 1,3 juta penduduk pusat kota Yangzhou sekarang berada di rumah mereka, dengan setiap rumah tangga hanya diizinkan mengirim satu orang ke luar per hari untuk berbelanja kebutuhan.

Wabah menyebar ke Hunan dari Nanjing bulan lalu setelah orang-orang di klaster bandara menghadiri pertunjukan teater di Zhangjiajie.

Baca Juga: PSSI Tetapkan Liga 1 Bergulir 20 Agustus, Direktur Persib Tunggu terkait Teknis Kompetisi

Para pejabat sejak itu telah melacak ribuan penonton teater dan mendesak wisatawan untuk tidak melakukan perjalanan ke daerah-daerah di mana kasus ditemukan.

Sementara itu, Beijing telah memblokir turis memasuki ibukota selama musim liburan puncak musim panas dan meminta penduduk untuk tidak pergi kecuali diperlukan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah