Obat ini memang membantu dalam pernapasan yang lebih baik dan distribusi paru-paru yang memadai tetapi juga memiliki efek samping karena paparan sistemik yang luas.
Baca Juga: Feminisida: 102 Wanita Tewas Akibat Kekerasan Dalam Rumah Tangga di Prancis Selama Tahun 2020
Formulasi bubuk kering inhalasi tamibarotene dibuat dengan pengeringan beku semprot, teknik rekayasa partikel yang menggabungkan pembekuan semprot dan pengeringan beku untuk menghasilkan partikel dengan sifat aerosol yang sangat baik untuk inhalasi.
Eksperimen ini dipimpin oleh University of Hong Kong (HKUMed).
"Saat ini, tidak ada formulasi antivirus bubuk inhalasi yang tersedia di pasaran untuk pengobatan Covid-19," kata Jenny Lam, Associate Professor, Departemen Farmakologi dan Farmasi, HKUMed dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari DNA India.
"Serbuk kering Tamibarotene dengan aktivitas antivirus spektrum luas menghadirkan strategi baru untuk Penanganan Covid-19.
"Terutama sebagai profilaksis dan pengobatan untuk pasien rawat jalan ketika layanan kesehatan rawat inap tidak dapat diberikan," sambungnya.
Ia menyebut, uji klinis yang mengevaluasi tamibarotene inhalasi untuk keamanannya dan perawatan di rumah untuk Covid-19 dapat dipertimbangkan.