Para kritikus telah mengecam keadaan darurat itu sebagai tipu muslihat bagi Muhyiddin untuk mempertahankan kekuasaan.
Mengenakan masker wajah sambil memegang bendera dan plakat hitam, para pengunjuk rasa meneriakkan “Lawan! Bertarung!" dan “Muhyiddin mengundurkan diri.”
Baca Juga: 4 Langkah Mudah Resep Baklava khas Turki yang Manis dan Legit
Bahkan, beberapa membawa mayat tiruan yang dibungkus kain putih untuk menggambarkan jumlah kematian akibat virus yang terus bertambah.
Setelah polisi menghalangi mereka untuk berbaris ke Lapangan Kemerdekaan, mereka duduk di jalan dengan jarak satu meter dengan spanduk besar bertuliskan “Pemerintah gagal.”
Adapun, dalam unjuk rasa tersebut, mereka mengajukan tiga tuntutan.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Turun di Jabar, Ridwan Kamil Beri Usulan untuk Pengetatan Berbasis Mikro
Diantaranya pengunduran diri Muhyiddin Yassin, dimulainya kembali sesi parlemen reguler dan moratorium pinjaman otomatis untuk membantu mereka yang terkena pandemi.
Mereka membubarkan diri dengan damai setelah hampir dua jam.
Parlemen dibuka kembali Senin untuk pertama kalinya tahun ini setelah Muhyiddin menyerah pada tekanan dari raja, tetapi itu hanya untuk memberi tahu anggota parlemen tentang pandemi dan debat dilarang.