PM Jepang Memperingatkan Sistem Kesehatan Berisiko Runtuh Saat Keadaan Darurat Covid-19 Diperluas

- 31 Juli 2021, 19:30 WIB
Penyebaran kasus Covid-19 yang kian melonjak, membuat PM Jepang Yoshihide Suga memperingatkan sistem kesehatan di negara itu bisa runtuh.
Penyebaran kasus Covid-19 yang kian melonjak, membuat PM Jepang Yoshihide Suga memperingatkan sistem kesehatan di negara itu bisa runtuh. /Instagram.com/@suga.yoshihide

Deklarasi keadaan darurat yang akan berlangsung antara 2 Agustus dan 31 Agustus, dibuat untuk tiga prefektur di sekitar Tokyo, yaitu Saitama, Chiba, dan Kanagawa, selain Osaka.

Lebih jauh lagi, prefektur Hokkaido, Ishikawa, Kyoto, Hyogo, dan Fukuoka mengumumkan langkah-langkah pra-darurat antara 2 Agustus dan 31 Agustus, yang mencerminkan kekhawatiran yang berkembang bahwa pandemi mungkin tidak terkendali.

Baca Juga: Kamp Rohingya di Bangladesh Dilanda Tanah Longsor dan Banjir, Pengungsi: Semua Barang Kami Tertutup Lumpur

Sementara itu, deklarasi keadaan darurat yang sedang berlangsung di Tokyo dan Okinawa, yang akan berakhir pada 21 Agustus, diperpanjang hingga 31 Agustus.

Dengan meningkatnya tingkat infeksi, pemerintah dan pejabat medis khawatir bahwa sistem perawatan kesehatan negara itu akan semakin mendekati 'jurang'.

Di Tokyo, misalnya, 64 persen tempat tidur rumah sakit kota yang dialokasikan untuk kasus Covid-19 sudah terisi.

Baca Juga: Tegur Fans yang Ajak Foto Sang Anak Tiba-tiba, Putri Anne: Tanya baik-baik Sama Saya

Tetapi peningkatan risiko terhadap tempat tidur yang tersedia tidak hanya di Tokyo.

"Sistem perawatan medis berada di ambang kehancuran di beberapa daerah. Krisis harus diakui sepenuhnya," kata Gubernur Kanagawa Yuji Kuroiwa, menurut The Asahi Shimbun.

Untuk hari kedua berturut-turut, Tokyo melampaui 3.000 infeksi harian baru dengan 3.300 tercatat, meningkat 80,5 persen lebih dari rata-rata harian minggu sebelumnya.

Halaman:

Editor: Arman Muharam

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah