Diduga Lakukan Pembantaian Warga Sipil, Pemimpin Kelompok Anti-Militer di Myanmar Diberhentikan Sementara

- 10 Juli 2021, 19:45 WIB
Pemimpin salah satu keompok etnis anti-militer di Myanmar diberhentikan sementara karena diduga melakukan pembantaian pada warga sipil.
Pemimpin salah satu keompok etnis anti-militer di Myanmar diberhentikan sementara karena diduga melakukan pembantaian pada warga sipil. /Dawei Watch/via Reuters

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, India Keluarkan Peringatan Terkait Kasus Virus Zika di Kerala

Sebagian besarnya telah berjuang dengan militer untuk otonomi dan sumber daya yang lebih besar.

Sejak kudeta, KNU secara sporadis bentrok dengan militer Myanmar di sepanjang perbatasan Thailand.

Pada bulan Maret, misalnya, para pejuangnya merebut sebuah pos militer dan tentara membalas dengan serangan udara, yang pertama dalam lebih dari 20 tahun di negara bagian Karen.

Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Mingguan, 12-18 Juli 2021, Aries Hadapi Ketakutan, Taurus Percaya pada Impian Anda

Kelompok itu juga mengutuk militer untuk perebutan kekuasaan, dan memberikan perlindungan bagi para pembangkang yang bekerja untuk menggulingkan junta militer.

Hampir 890 orang tewas oleh pasukan keamanan junta sejak 1 Februari, menurut kelompok pemantau lokal.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah