Penculikan di Nigeria Utara Hampir 1000 Anak, Orang Tua Korban Desak Pemerintah Meminta Bantuan Internasional

- 10 Juli 2021, 06:15 WIB
Ilustrasi gambar, orang tua dari korban penculikan di Nigeria Utara lakukan protes pada pemerintah agar meminta bantuan internasional.
Ilustrasi gambar, orang tua dari korban penculikan di Nigeria Utara lakukan protes pada pemerintah agar meminta bantuan internasional. /REUTERS/Kolawole Adewale

PR CIREBON - Orang tua dari kelompok siswa yang alami penculikan di Nigeria utara menyerukan tekanan internasional pada pemerintah.

Mereka meminta pemerintah Nigeria untuk mencari bantuan internasional dan membantu serangkaian penculikan sejak Desember tahun lalu.

Sekelompok kecil dari keluarga yang anaknya alami penculikan mengatakan sedikitnya 16 orang telah hilang di Nigeria Utara pada Rabu, 6 Juli 2021.

Baca Juga: Viral Game Fortnite Hancurkan Bangunan Seperti Kabah, Kominfo: Kami Telah Mengkajinya

Penculikan terjadi hanya dua hari setelah orang-orang bersenjata menyerbu Sekolah Menengah Baptis Bethel Senin pagi dan menculik sedikitnya 121 siswa.

“Kami masih berduka untuk siswa sekolah Betel dan sekarang ini terjadi,” kata Habib Lukeman, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Arabiya.

“Kami tidak menginginkan pemerintahan yang buruk, kami tidak menginginkan mereka. Mereka harus membawa kembali anak-anak kita," lanjutnya.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah 'Covid Hunter' Tangkap Warga Jakarta Setelah Jam 7 Malam?

Orang tua siswa yang anaknya diculik berkumpul di dalam sekolah, mereka menangis, berdoa, dan menuntut keadilan.

“Kami membutuhkan komunitas internasional untuk membantu dan berbicara kepada pemerintah,” kata Joseph Jeremiah.

“Ketika kita berbicara tentang rasa sakit, kita tahu apa itu, apa penyebabnya, ketika Anda merindukan salah satu keluarga Anda," ucapnya lagi.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Korea Selatan Melonjak, Produksi TV dan Film Dihentikan Sementara

Solomon Danbeki, wakil ketua asosiasi orang tua-guru sekolah, khawatir dengan keamanan yang buruk di daerah mereka.

"Para bandit bersenjata datang dengan senjata canggih, tetapi petugas keamanan main hakim sendiri di sekolah hanya memiliki senjata," katanya.

Dia mengatakan tak ada yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan anak-anaknya.

Dua penjaga keamanan kehilangan nyawa saat memerangi para penculik.

Baca Juga: Sebut Peningkatan Aktivitas Nuklir Iran Dapat Sebabkan Ancaman, Arab Saudi Prihatin

Penculikan sekolah semacam itu menjadi insiden yang umum terjadi di Nigeria utara.

Badan anak-anak PBB memperkirakan setidaknya 950 siswa telah diculik oleh orang-orang bersenjata sejak Desember.

Setengah dari penculikan tersebut berlangsung selama enam minggu terakhir ini.

“Situasi ini benar-benar memiliki dampak yang luar biasa,” kata Emmanuel Nandang, kepala sekolah di Prelude Comprehensive College di kota Kaduna.

Baca Juga: Akibat Bertengkar dengan Saudaranya, Potongan Sumpit Tersangkut di Hidung Wanita Taiwan Ini

Orang tua tidak mengizinkan anak-anak mereka bepergian atau meninggalkan rumah untuk belajar.

Mereka takut anak-anak mereka akan menjadi sasaran penculikan berikutnya.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Al Arabiya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah