PR CIREBON - Arab Saudi prihatin dengan peningkatan aktivitas nuklir Iran yang mengancam keamanan regional.
Hal itu dikatakan pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, usai Iran memulai proses produksi logam uranium.
Pengawas nuklir PBB mengatakan, Iran memulai proses pengayaan logam uranium.
Baca Juga: Libya Tutup Perbatasan dengan Tunisia Akibat Kasus Covid-19 yang Meningkat
Sebuah langkah yang dinilai dapat membantunya mengembangkan senjata nuklir dan dikritik Amerika Serikat serta Eropa.
Iran mengatakan langkahnya ditujukan untuk mengembangkan bahan bakar untuk reaktor riset, bukan untuk memproduksi senjata nuklir.
Washington dan sekutu Eropanya melihat langkah itu sebagai ancaman bagi pembicaraan tentang menghidupkan kembali kesepakatan 2015.
Baca Juga: Joe Biden Nyatakan Perang AS yang 'Tidak Dapat Dimenangkan' di Afghanistan Berakhir
Kesepakatan tersebut memberlakukan pembatasan aktivitas nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi internasional.