“Kami membutuhkan komunitas internasional untuk membantu dan berbicara kepada pemerintah,” kata Joseph Jeremiah.
“Ketika kita berbicara tentang rasa sakit, kita tahu apa itu, apa penyebabnya, ketika Anda merindukan salah satu keluarga Anda," ucapnya lagi.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Korea Selatan Melonjak, Produksi TV dan Film Dihentikan Sementara
Solomon Danbeki, wakil ketua asosiasi orang tua-guru sekolah, khawatir dengan keamanan yang buruk di daerah mereka.
"Para bandit bersenjata datang dengan senjata canggih, tetapi petugas keamanan main hakim sendiri di sekolah hanya memiliki senjata," katanya.
Dia mengatakan tak ada yang bisa mereka lakukan untuk menyelamatkan anak-anaknya.
Dua penjaga keamanan kehilangan nyawa saat memerangi para penculik.
Baca Juga: Sebut Peningkatan Aktivitas Nuklir Iran Dapat Sebabkan Ancaman, Arab Saudi Prihatin
Penculikan sekolah semacam itu menjadi insiden yang umum terjadi di Nigeria utara.
Badan anak-anak PBB memperkirakan setidaknya 950 siswa telah diculik oleh orang-orang bersenjata sejak Desember.