Jerman Rekomendasikan Suntikan Vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan mRNA, Sebut Lebih Efektif untuk Varian Delta

- 3 Juli 2021, 15:15 WIB
Ilustrasi vaksin. Jerman merekomendasikan untuk melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca pada suntikan pertama, dan mRNA untuk suntikan kedua.
Ilustrasi vaksin. Jerman merekomendasikan untuk melakukan vaksinasi dengan AstraZeneca pada suntikan pertama, dan mRNA untuk suntikan kedua. /pexels.com/cottonbro

PR CIREBON – Jerman merekomendasikan agar orang-orang yang mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19 AstraZeneca beralih ke jenis vaksin yang berbeda untuk suntikan kedua mereka.

Menurut Jerman, hal itu dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kecepatan dan efektivitas vaksinasi Covid-19, karena adanya penyebaran varian Delta yang lebih mudah menular.

Rekomendasi vaksin Covid-19 itu didasarkan saat perundingan oleh Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, dengan rekan-rekannya dari 16 negara bagian pada Jumat, 2 Juli 2021.

Baca Juga: Vin Diesel Beri Petunjuk Tentang Spin-Off 'Fast and Furious' yang Akan Menceritakan Karakter Charlize Theron

Dalam sebuah pernyataan, komite dari Jerman mengatakan menurut hasil studi saat ini, respon imun dari campuran AstraZeneca dengan vaksin mRNA secara signifikan lebih unggul dari dua dosis AstraZeneca.

Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera, dosis kedua dengan vaksin mRNA, misalnya BioNTech-Pfizer dan Moderna, direkomendasikan untuk diberi pada empat minggu atau lebih setelah suntikan AstraZeneca pertama.

Rentang waktu itu jauh lebih pendek dari sembilan sampai 12 minggu, yang direkomendasikan komite untuk dua dosis AstraZeneca.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot Mingguan, 5-11 Juli 2021: Ada Zodiak Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Kanselir Jerman Angela Merkel, yang berusia 66 tahun, baru-baru ini menerima suntikan kedua vaksin Moderna setelah melakukan suntikan pertama AstraZeneca.

Juru bicaranya mengatakan bahwa itu adalah upaya sadar untuk mendorong orang agar tidak takut jika mereka disarankan untuk mendapatkan suntikan campuran.

Komite, yang dikenal dengan akronim bahasa Jerman STIKO, tidak merinci studi apa yang menjadi dasar kesimpulannya.

Baca Juga: Protes pada Sejarah Kolonial dan Genosida Budaya, Pengunjuk Rasa di Kanada Gulingkan Patung Ratu Inggris

Pusat pengendalian penyakit Jerman mencatat bahwa itu adalah rancangan, dan rekomendasi akhir dengan lebih detail dan sumber akan mengikuti selanjutnya.

Para peneliti mengatakan pencampuran vaksin kemungkinan aman dan efektif, tetapi masih mengumpulkan data untuk memastikan.

Pihak berwenang Jerman telah memutuskan bahwa untuk orang dengan usisa di bawah 60-an yang telah menerima suntikan AstraZeneca pertama harus mendapatkan suntikan kedua dari vaksin mRNA.

Baca Juga: Ramalan Horoskop, 3 Juli 2021: Capricorn dapat Berekspresi, hingga Aquarius Dapatkan Waktu Tidur Siang

Spahn mengatakan bahwa vaksin mRNA yang cukup, tersedia untuk mengimplementasikan rekomendasi baru dengan cepat.

Kepala STIKO mengatakan kepada para menteri Jerman bahwa kombinasi AstraZeneca dan BioNTech setidaknya melindungi, setara dengan kedua dosis BioNTech dan dalam beberapa kasus bahkan lebih baik.

Namun ia juga menekankan bahwa dua dosis AstraZeneca memberikan perlindungan yang baik.

Baca Juga: Predisksi Shio Bulan Juli 2021: Babi Akan Merasa Tenang, dan Anjing Mendapat Minat Baru

BioNTech-Pfizer telah menjadi andalan kampanye vaksinasi Covid-19 Jerman, dengan AstraZeneca berada di urutan kedua dalam hal dosis yang diberikan.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah