Seorang perwakilan dari Uganda National Medical Stores, sebuah organisasi milik pemerintah yang diberi mandat untuk mendapatkan, menyimpan dan mendistribusikan obat-obatan, mengatakan barang-barang yang disita dari para perawat tidak diperoleh dari mereka.
Obat-obatan itu tidak memiliki label pemerintah, seperti yang dipersyaratkan oleh hukum, tambah perwakilan itu.
Baca Juga: Minta PSSI dan Polri Pertimbangkan Penundaan Liga 1 dan Liga 2, dr. Tirta: Puyeng Juga Ndan
Dengan 543 infeksi baru dan 34 kematian terkait, negara Afrika Timur sejauh ini telah mengkonfirmasi 79.979 kasus Covid-19 dan 1.023 kematian.
Ia menerima 964.000 dosis vaksin Oxford-AstraZeneca pada bulan Maret, dan lebih dari 800.000 orang telah divaksinasi. Tambahan 175.200 dosis tiba di bulan Juni.
Parlemen negara itu ditutup selama dua minggu hingga 11 Juli karena 160 orang di kompleks itu, termasuk 14 anggota parlemen, dinyatakan positif.
Baca Juga: Cerita Kades yang tolong Warganya Carikan Rumah Sakit di Bandung: Ini Darurat, Urusan Kemanusiaan
Sebagaimana diketahui, infeksi Covid-19 di Arfika melonjak pesat karena varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India.
Lonjakan akibat varian Delta itu juga menjadi kekhawairan sejumlah negara di Afrika mengingat dosis vaksin yang masih kurang.***