Jurnalis AS Beberkan Kondisi Saat Ditahan Militer Myanmar: Saya Dipukul dan Ditampar Beberapa Kali

- 29 Juni 2021, 18:55 WIB
Ilustrasi militer Myanmar. Seorang jurnalis asal AS mengungkapkan seperti apa kondisi saat ia ditahan oleh militer Myanmar, termasuk disiksa dengan dipukuli.
Ilustrasi militer Myanmar. Seorang jurnalis asal AS mengungkapkan seperti apa kondisi saat ia ditahan oleh militer Myanmar, termasuk disiksa dengan dipukuli. /Instagram.com/@myanmar.tatmadaw

Baca Juga: Singapura Anggap Covid-19 Sebagai Flu Biasa, dr. Tirta: Jangan Mau Hasilnya Aja

“Mereka memborgol tangan saya ke belakang, mengikat mata saya dengan kain dan menutupinya dengan kain lain,” katanya.

“Mereka tidak mengizinkan saya tidur selama sekitar tiga atau empat hari. Interogasi tanpa henti. Tidak ada waktu untuk tidur,” katanya.

Dia mengatakan pemukulan berkurang pada hari keempat, setelah mereka mengetahui bahwa dia adalah warga negara AS.

Baca Juga: Filipina Ambil Langkah Perpanjang Pembatasan Sosial Akibat Covid-19 hingga Juli

“Pada hari ke delapan, seorang kolonel datang, dia melepas kain penutup mata saya,” ujar Maung.

Maung bertemu dengan pejabat AS setelah pembebasannya dan mereka membantu dia dan keluarganya.

Kamayut Media menghentikan publikasi setelah penangkapannya, tetapi Maung mengatakan dia berencana untuk melanjutkan pekerjaannya.

Baca Juga: Mulai Bulan Juli, Hong Kong Larang Penerbangan dari Inggris karena Lonjakan Varian Delta

Kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan lebih dari 6.000 orang telah didakwa atau dihukum setelah ditahan sejak kudeta.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah