Pengunjuk Rasa Palestina Bentrok dengan Aparat Keamanan di Tepi Barat, Ramallah

- 27 Juni 2021, 21:15 WIB
Pengunjuk rasa protes di Tepi Barat akan kematian Nizar Banar dalam tahanan setelah mengkritik Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Pengunjuk rasa protes di Tepi Barat akan kematian Nizar Banar dalam tahanan setelah mengkritik Presiden Palestina Mahmoud Abbas. /Mohamad Torokman/REUTERS

PR CIREBON - Para pengunjuk rasa di Palestina dan pasukan keamanan bentrok di kota Ramallah, Tepi Barat.

Pada hari Sabtu, hari ketiga demonstrasi tersebut ricuh dipicu oleh kematian seorang aktivis dalam tahanan.

Aktivis tersebut bernama Nizar Banat 43 tahun dari Hebron, yang dikenal dengan video media sosial yang mengecam dugaan korupsi di dalam Otoritas Palestina (PA).

Baca Juga: Kepala WHO Tedros Ghebreyesus Ungkap Kekhawatiran pada Varian Delta: Menyebar di Populasi yang Tidak Divaksin

Nizar Banat meninggal pada hari Kamis tak lama setelah pasukan keamanan menyerbu rumahnya dan menangkapnya dengan kejam, kata keluarganya dikutip Pikiran rakyat-Cirebon.com dari aljazeera.

Ratusan orang turun ke jalan-jalan di Ramallah, di Tepi Barat, menyerukan presiden Palestina Mahmoud Abbas untuk mundur, pada hari Sabtu.

Salah satu pengunjuk rasa Ismat Mansour mengatakan, kematian Banat hanyalah puncak gunung es sambil menuduh PA sebagai gunung korupsi dan menuntut agar pemilihan diadakan.

Baca Juga: Soal Film 'Light Up The Sky', Rose BLACKPINK: Kami Tumbuh dengan Beragam Genre Musik

Dan pengunjuk rasa yang lain mengangkat plakat yang diarahkan ke PA yang hanya mengatakan pergi.

Halaman:

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x