Para petugas keamanan dengan perlengkapan anti huru hara memblokir jalan-jalan untuk menutup akses pengunjukrasa.
Fotografer kantor berita AFP mengatakan pengunjuk rasa melemparkan batu ke pasukan keamanan, dan membalas dengan meluncurkan rentetan tabung gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Baca Juga: Gedung Apartemen 12 Lantai di Florida Runtuh, 5 Tewas dan 156 Masih Hilang
Sebelumnya Nizar Banat telah terdaftar sebagai kandidat dalam pemilihan parlemen Palestina, yang telah ditetapkan pada bulan Mei sampai Abbas menundanya tanpa batas waktu.
Menurut keluarga Nizar Banat, para pasukan menggunakan semprotan merica padanya, memukulinya dan membawanya dengan kendaraan.
Doktor yang melakukan otopsi Samir Abu Zarzour, mengatakan luka-luka di tubuh Banat mengindikasikan dia dipukuli di kepala, dada, leher, kaki dan tangan.
Baca Juga: Waspada Covid-19 Varian Delta, WHO Himbau Orang yang Telah Divaksinasi Tetap Pakai Masker
Dan Dokter Samir Abu Zarzour mengatakan dengan waktu kurang dari satu jam antara penangkapan dan kematiannya.
Salah seorang pengunjukrasa warga Palestina mengacungkan tanda bertuliskan pergi dalam bahasa Arab yang ditujukan kepada Presiden Mahmud Abbas.
Saat pengunjuk rasa berkumpul di kota Ramallah di Tepi Barat yang diduduki selama demonstrasi menentang kematian aktivis hak asasi manusia Nizar Banat.***