PR CIREBON – Sebuah kelompok hak asasi manusia yang kanalnya berhasil ditonton jutaan orang di YouTube mengakui beberapa videonya telah dihapus.
Kelompok hak asasi manusia itu menayangkan video yang berisi kesaksian dari orang-orang yang mengatakan keluarga mereka telah menghilang di wilayah Xinjiang, Tiongkok.
Usai dihapus, kelompok hak asasi manusia itu pun memindahkan video mereka pada layanan yang kurang dikenal publik, Odysee.
Baca Juga: Tarzan Nyata Habiskan 41 Tahun Hidup di Hutan, Tidak Tahu Perempuan dan Tak Mengerti Seks
Kelompok yang mendapat apresiasi dari organisasi internasional seperti Human Rights Watch itu berhasil menarik perhatian karena mengunggah pelanggaran hak asasi manusia di Xinjiang.
Namun, mereka mendapat kecaman dari otoritas Kazakh sejak didirikan pada 2017.
Hal itu diutarakan oleh Serikzhan Bilash, seorang aktivis Kazakh kelahiran Xinjiang yang ikut mendirikan saluran tersebut dan telah ditangkap beberapa kali karena aktivitasnya.
Menurutnya, penasihat pemerintah mengatakan kepadanya lima tahun lalu untuk berhenti menggunakan kata ‘genosida’ dalam menggambarkan situasi di Xinjiang.