Network
PR CIREBON - Amerika Serikat dan Jerman berjuang untuk menyelesaikan perselisihan besar mengenai pipa gas Rusia.
Pemerintahan Amerika Serikat di tangan Joe Biden, berusaha untuk meningkatkan hubungan dengan Eropa Barat yang telah tegang selama kepresidenan Donald Trump.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan mitranya dari Jerman, Heiko Maas, bertemu di Berlin dan memuji kedalaman dan kekuatan hubungan Amerikas Srikat dengan Jerman.
Baca Juga: 4 Pasangan Zodiak Ini Akan Menjadi yang Paling Bahagia dan Langgeng, Menurut Astrologi
Tetapi tidak ada tanda-tanda kemajuan dalam pembicaraan untuk mengatasi kebuntuan atas pipa Nord Stream 2.
"Kami tidak selalu setuju terkait pipa gas Nord Stream 2, yang terus kami yakini sebagai ancaman bagi keamanan energi Eropa.
"Jerman memiliki perspektif berbeda dan itu terjadi dari waktu ke waktu, kami akan menangani ketidaksepakatan kami sambil terus maju di banyak bidang," kata Blinken dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ABC News.
Baca Juga: India Melaporkan 40 Kasus Covid-19 Varian Delta Plus yang Disebut-sebut Bisa Lebih Cepat Menular
Amerika Serikat yakin. pipa itu akan menjadi alat bagi Rusia untuk memberikan tekanan politik pada negara-negara Eropa Timur dan Tengah.
Dengan demikian, proyek tersebut terus menjadi gangguan yang signifikan dalam hubungan Amerika Serikat dan Jerman meskipun ada langkah mendinginkan oleh pemerintahan Biden.
Saat berbicara bersama Blinken pada konferensi pers bersama, Maas mengatakan Jerman sangat menyadari kekhawatiran Amerik Serikat dan sedang berusaha mengatasinya.
Baca Juga: Korea Selatan Terapkan Pelonggaran Jarak Sosial, Konser K-Pop Secara Langsung Segera Kembali
"Kami terlibat dalam pembicaraan, dan kami menyadari harapan dari Washington dan itu yang paling penting", kata Maas.
Maas mengatakan bahwa, Jerman juga membicarakan hal tersebut dengan Ukraina dan negara-negara lain yang dilewati pipa gas, dengan tujuan untuk menjamin pasokan energi alternatif.
Terlepas dari oposisi Amerika Serikat dan juga keberatan keras dari Polandia dan Ukraina, Merkel sangat mendukung proyek tersebut.
Yang telah menjadi salah satu inisiatif utama Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meningkatkan pendapatan energi Rusia.
Pipa gas tersebut juga menghadapi tekanan oposisi bipartisan yang kuat di kongres Amerika Serikat.
Parlemen Republik dan Demokrat mengkeritik dengan keras pemerintah, karena memberikan sangsi kepada perusaahn Jerman, CEO perusahaan Jerman dan beberapa eksekutif lainnya pada bulan Mei.
Para kritikus melihat sanksi tersebut sebagai upaya terakhir untuk mencegah penyelesaian pembangunan pipa, yang sekarang lebih dari 95 persen telah dibangun.
Dalam membebaskan sanksi terhadap Nord Stream 2, para eksekutif Gedung Putih menolak rekomendasi dari Departemen Luar Negeri dan lembaga lain yang mendukung penerapan hukuman.
Penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, berpendapat bahwa sanksi akan lebih berbahaya terutama dalam hal memperbaiki hubungan dengan Jerman.
Baca Juga: Utang Indonesia Bertambah Rp1.296,5 Triliun, DPR: Indonesia Bisa Masuk pada Jurang Kebangkrutan
Blinken berada di Jerman dalam kunjungan keduanya ke Eropa dalam tujuh hari, setelah menemani Presiden Joe Biden ke pertemuan puncak para pemimpin di Inggris dan Belgia.
Maas menyambut baik komitmen yang juga diharapkan Blinken sampaikan kepada Merkel dalam pertemuan selanjutnya.
Pejabat administrasi Biden bersikeras bahwa masih ada cara untuk mengurangi dampak pipa gas tersebut.
Baca Juga: Mimpi Bertemu Mantan? Simak 8 Mimpi dan Maknanya yang Perlu Kamu Ketahui!
Mereka mengatakan bahkan setelah proyek selesai secara fisik, masih ada izin, asuransi, dan rintangan pengujian yang harus diselesaikan sebelum beroperasi, itu bisa menunda pembukaannya sembilan hingga 12 bulan.
Setelah dari Jerman, Blinken akan mengunjungi Prancis dan Italia sebagai bagian dari tur selama seminggu, perjalanan pertamanya ke ketiga negara sebagai menteri luar negeri.***
