Menurut para ahli, hal itu kecuali Korea Utara mengalami kesulitan ekonomi terkait pandemi yang lebih besar dan membutuhkan bantuan luar yang mendesak.
Harapan untuk dimulainya kembali pembicaraan nuklir melonjak pekan lalu ketika Kim Jong Un mengatakan negaranya harus siap untuk dialog dan konfrontasi, meskipun lebih untuk konfrontasi.
Baca Juga: Ramalan Horoskop Cinta Rabu, 23 Juni 2021: Pisces Ada Pengagum Rahasia, Aquarius Cinta Butuh Usaha
Sullivan menyebut komentarnya sebagai sinyal yang menarik.
Shin Beomchul, seorang analis di Institut Riset Korea untuk Strategi Nasional yang berbasis di Seoul, mengatakan Pyongyang telah menyampaikan pesan yang sama selama berbulan-bulan.
Pesan itu menyebut bahwa mereka tidak berniat untuk melanjutkan pembicaraan kecuali AS menawarkan konsesi yang berarti, kemungkinan dalam bentuk pelonggaran ekonomi sanksi.
Baca Juga: Simak 4 Alasan Pria Berani Selingkuh di Belakang Wanita yang Dicintai, Salah Satunya Karena Bosan
Pemerintahan Biden, pada beberapa bagian, ia sebut juga tidak mau mengalah.
“Kedua pihak jadi saling tunggu. Korea Utara ingin AS membuat konsesi terlebih dahulu, dan AS tidak memiliki niat untuk menandingi tingkat tindakan yang dituntut oleh Korea Utara,” kata Shin.
Sung Kim, utusan utama AS untuk urusan Korea Utara, mengatakan selama kunjungan ke Seoul bahwa Washington bersedia untuk bertemu dengan Korea Utara di mana saja, kapan saja dan tanpa prasyarat.