Seruan Boikot Merek Zara Ramai Usai Kepala Desainer Lecehkan Model Palestina

- 16 Juni 2021, 10:15 WIB
Merek pakaian Zara terancam akan dilakukan boikot oleh netizen terkait Palestina.
Merek pakaian Zara terancam akan dilakukan boikot oleh netizen terkait Palestina. /REUTERS

PR CIREBON - Zara di bawah api saat Kepala Desainer Vanessa Perilman menyerang model Palestina Qaher Harhash di Instagram 14 Juni 2021 pukul 16.21.

Kepala desainer untuk departemen wanita Zara Vanessa Perilman berada di bawah api setelah melecehkan model Palestina Qaher Harhash dalam pesan Instagram pribadi.

Pesan-pesan itu sebagai tanggapan atas postingan pro-Palestina yang dibagikan oleh model tersebut, yang kemudian memposting tangkapan layar percakapan mereka di Instagram.

Baca Juga: Harapkan Kebebasan dengan Menuntut Ilmu di Negeri Paman Sam, Pembelot Korea Utara: Amerika Tidak Bebas

Pertukaran yang dipublikasikan menyebabkan ribuan pengguna Twitter memanggil Zara karena kurangnya tindakan mereka.

Dalam pesan-pesan kebenciannya kepada Harhash, Perilman membela kejahatan perang Israel, mencela rakyat Palestina dan iman Muslim dalam serangannya.

"Mungkin jika orang-orang Anda dididik maka mereka tidak akan meledakkan rumah sakit dan sekolah yang dibantu Israel untuk membayar di Gaza," tulis Perilman kepada Harhash, yang berasal dari Yerusalem Timur yang diduduki.

Baca Juga: Demi Semangati Warga Agar Mau Divaksinasi Covid-19, Beberapa Daerah di Fipilina Adakan Undian Berhadiah

"Israel tidak mengajarkan anak-anak untuk membenci atau melempar batu ke arah tentara seperti yang dilakukan orang-orang Anda."sambungnya, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Middle East Monitor.

Desainer itu menyimpulkan tirade anti-Palestina-nya dengan ucapan Islamofobia.

"Juga saya pikir lucu bahwa Anda seorang model karena pada kenyataannya itu bertentangan dengan apa yang diyakini oleh iman Muslim dan jika Anda keluar dari lemari di negara Muslim mana pun Anda akan dilempari batu sampai mati," tulis Perilman.

Baca Juga: Pembunuhan di Masjid Christchurch Akan Difilmkan, Warga dan Pemimpin Selandia Baru Protes Karena Hal Ini

Setelah memposting serangan awal Perilman, model tersebut membagikan tangkapan layar segmen dari percakapan lanjutan antara keduanya.

Tampaknya khawatir tentang prospek kehilangan pekerjaannya, Perilman menawarkan permintaan maaf karena mengeluarkan kemarahannya pada model.

Harhash mengambil ceritanya untuk menuntut Zara meminta maaf secara resmi dan mengecam semua retorika Islamofobia dan anti-pribumi.

Baca Juga: Joe Biden Dikecam Usai Bertemu Ratu Elizabeth, Ini Sikap yang Dianggap Melanggar Protokol Kerajaan Inggris

Harhash sejak itu menyerukan kepada para pengikutnya untuk boikot merek menggunakan tagar #BoycottZara, yang telah menjadi tren karena kurangnya keberlanjutan dan etika yang dipertanyakan sebagai merek mode cepat.

Ribuan orang mengambil keyboard mereka, menyerukan pemboikotan merek dan pemecatan Perilman sebagai perancang kepala.

Perilman sejak itu menghapus halaman media sosialnya menyusul serangan balik yang meluas dari ribuan pengguna, banyak dari mereka juga menyampaikan keluhan resmi kepada Zara.

Baca Juga: Di Tengah Kekacauan Akibat Kudeta Militer di Negaranya, Warga Myanmar Tunjukkan Dukungan pada Rohingya

"Dari penelitian yang kami tahu @qaherhar dan Vanessa langsung berbicara untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan itu ditutup pada hari Rabu," tulis Zara dalam tanggapan resmi terhadap satu keluhan.

"Vanessa meminta maaf dan @qaherhar secara terbuka menerima permintaan maafnya secara spontan, karena Anda dapat melihat tangkapan layar" pungkasnya.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah