"Bagaimana kita memperlakukan orang didasarkan pada siapa mereka dan bukan warna kulit mereka," katanya pada sang putri.
Anaknya menambahkan jika orang-orang itu baik dan pintar. Yoshua menyebut bahwa seperti itulah cara anak-anak berpikir di sini.
Baca Juga: 200 Karyawan Facebook Kecam Penindasan Raksasa Media Sosial terhadap Konten Pro-Palestina
“Teori ras kritis (CRT) ingin mengakhiri itu. Tidak dengan anak-anak saya, itu tidak akan terjadi," ujarnya.
Ketika gadis itu memberi tahu pemirsa bahwa mereka dapat berteman, Yeshua mengikat CRT itu lagi.
Dia mengatakan teori ras kritis itu harus dihentikan. Anak-anak, disebutnya, tidak melihat warna kulit dan mencintai semua orang.
Baca Juga: Darurat Kebutuhan Kesehatan di Palestina, WHO: Situasi Bergejolak, 200 Ribu Orang Membutuhkannya
Video tersebut memperoleh 26.000 tampilan sejak diposting ke TikTok pada 19 Mei, tetapi video itu ditonton 1,6 juta kali di Twitter ketika dibagikan oleh kandidat kongres dari Partai Republik Robby Starbuck.
CRT, yang membahas rasisme sebagai konstruksi sosial, telah menjadi konsep polarisasi dalam pendidikan dan politik dengan beberapa negara bagian yang dipimpin Partai Republik ingin melarang pengajarannya di sekolah.***