Joe Biden Sedih Ingat Pembantaian Tulsa di Amerika, Siapkan Kebijakan Melawan Ketidaksetaraan Rasial

- 2 Juni 2021, 14:00 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyiapkan kebijakan melawan ketidaksetaraan rasial usai sedih teringat pembantaran Tulsa.*
Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyiapkan kebijakan melawan ketidaksetaraan rasial usai sedih teringat pembantaran Tulsa.* /REUTERS/Carlos Barria

PR CIREBON — Joe Biden menjadi presiden Amerika Serikat pertama yang mengunjungi situs di Tulsa, Oklahoma, pada Selasa, 1 Juni 2021, waktu negara setempat.

Joe Biden mengunjungi Tulsa yang merupakan tempat di mana ratusan orang kulit hitam Amerika Serikat dibantai oleh massa kulit putih di tahun 1921.

Joe Biden pun dalam kunjungan ke Tulsa itu mengatakan bahwa warisan kekerasan rasis dan supremasi kulit putih masih bergema terasa hingga kini.

Baca Juga: Jumlah Kematian Covid-19 Peru Meningkat Tajam, Kini 2 Kali Lipat Lampaui Kasus di Brasil

“Kita harus tahu yang baik, yang buruk, semuanya. Itulah yang dilakukan negara-negara besar,” ucap Joe Biden dalam pidatonya kepada beberapa orang yang selamat dari serangan di distrik Greenwood di Tulsa dan keturunan mereka.

“Mereka berdamai dengan sisi gelap mereka. Dan kita adalah bangsa yang hebat,” kata Joe Biden, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, Rabu, 2 Juni 2021.

Joe Biden menyebut, serangan 6 Januari yang mematikan di Capitol, Amerika Serikat, dan upaya sejumlah negara bagian untuk membatasi pemungutan suara adalah propaganda dari masalah yang sama.

Baca Juga: Dapat Pesan dari Natta Reza, Alvin Faiz: Doain Gue, Sedih Banget Bisa Begini...

“Apa yang terjadi di Greenwood adalah tindakan kebencian dan terorisme domestik, dengan jalur yang ada saat ini,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, penduduk kulit putih di Tulsa menembak dan membunuh hingga 300 orang kulit hitam pada tanggal 31 Mei dan 1 Juni 1921.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x