Ugarte mengatakan bahwa sebelumnya hanya mereka yang memiliki tes diagnostik positif yang dianggap meninggal dunia karena virus corona, tetapi kriteria lain telah ditambahkan.
Mateo Prochazka, salah satu peneliti dalam kelompok kerja yang ditugaskan untuk menganalisis dan memperbarui jumlah kematian akibat virus corona di Peru.
Baca Juga: 4 Makanan Populer yang Dapat Memperburuk Kesehatan Mental Seseorang
Ia mengatakan tim tersebut menggunakan empat metode berbeda untuk menentukan penyebab kematian.
“Kriteria pertama adalah yang paling pasti, yang virologis, dalam kasus orang yang tesnya positif. Yang kedua adalah tes cepat,” ungkap Prochazka.
“Kami juga menggunakan (tes) serologis karena, di awal pandemi, sistem ini banyak digunakan,” sambungnya.
Baca Juga: Argentina Dicoret CONMEBOL, Brasil Resmi Jadi Tuan Rumah Copa America
“Lalu ada [tes] radiologis dan epidemiologis, di mana tidak ada bukti, tetapi ditemukan gejala yang kompatibel,” papar Prochazka.
“Kami menganggap bahwa mereka harus dipertanggungjawabkan,” lanjutnya.***