“Kami membutuhkan data. Kami membutuhkan investigasi independen. Dan itulah tepatnya yang kami lakukan, "kata Psaki, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Al Jazeera.
Dalam sebuah laporan yang ditulis bersama dengan para ilmuwan Tiongkok dan dikeluarkan pada Maret lalu, tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menghabiskan empat minggu di sekitar Wuhan pada Januari dan Februari mengatakan virus itu mungkin telah ditularkan dari kelelawar ke manusia.
Penularan itu dilakukan melalui hewan lain, dan itu kebocoran melalui laboratorium dianggap sebagai teori yang sangat tidak mungkin.
“Komunitas intelijen AS tidak mengesampingkan kedua teori tersebut,” kata salah satu sumber AS.
Ia menambahkan bahwa laporan intelijen tentang kemungkinan infeksi pada November di antara peneliti di Institut Virologi Wuhan tidak dapat diabaikan begitu saja.
Baca Juga: Ahmadinejad Kembali Mencalonkan Diri sebagai Presiden Iran, Apa Tanggapan Israel?
Laporan rahasia tersebut dianggap valid oleh lembaga pemerintah AS saat ini, oleh para ahli yang menyelidiki asal-usul Covid-19, dan oleh pejabat di pemerintahan Presiden Joe Biden.
"Kami terus memiliki pertanyaan serius tentang hari-hari awal pandemi Covid-19, termasuk asal-usulnya di Tiongkok," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.
Sementara itu, Wang Yanyi, kepala laboratorium Wuhan, mengatakan bahwa klaim AS terkait teori itu adalah rekayasa murni.***