PR CIREBON – Sebuah laporan menyebutkan bahwa Institut Virologi Wuhan, laboratorium Tiongkok yang disebut memiliki kemungkinan membocorkan virus Corona, telah diizinkan untuk menerima dana pembayar pajak AS untuk penelitian hewan hingga tahun 2024.
Laporan itu mengatakan bahwa sebelum wabah terjadi, para peneliti di lab telah mempelajari virus Corona berbasis kelelawar dalam sebuah proyek.
Dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari New York Post, proyek itu sebagian didukung hingga jutaan rupiah dalam pendanaan pemerintah AS yang disalurkan dari Aliansi EcoHealth nirlaba.
Presiden EcoHealth, Peter Daszak yang baru-baru ini mengunjungi Tiongkok untuk menyelidiki asal muasal pandemi, mengatakan AS harus menerima kesimpulan awal WHO bahwa sangat tidak mungkin virus itu bocor dari laboratorium.
Sementara itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price mengatakan AS membutuhkan transparansi dan akses penuh dari Tiongkok dan WHO untuk menerima temuan penyelidikan sebelum kesimpulan apa pun dapat dicapai.
Laporan juga menyebut bahwa pekerjaan yang mempelajari virus Corona berbasis kelelawar di Tiongkok itu didanai oleh hibah hingga miliaran rupiah dari National Institute of Allergy and Infectious Diseases pada tahun 2014.
Baca Juga: Disorot Media Asing, Ribuan Paus Terdampar dan Mati di Madura Warga Malah Asyik Berselfie Ria
Sedangkan National Institutes of Health menghentikan hibah itu pada April 2020 di tengah kritik atas hubungan EcoHealth Alliance dengan laboratorium.