Joe Biden Didesak untuk Lebih Aktif Selesaikan Konflik Israel-Palestina, Sebut Dukung Gencatan Senjata

- 18 Mei 2021, 17:45 WIB
Pihak Joe Biden dan Gedung Putih menyebut mereka mendukung adanya gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas dari Palestina.
Pihak Joe Biden dan Gedung Putih menyebut mereka mendukung adanya gencatan senjata segera antara Israel dan Hamas dari Palestina. /REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo

PR CIREBON – Di tengah konflik yang terus berlangsung antara Israel dan Palestina, tekanan dan desakan terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan para menterinya terus dilontarkan pemimpin dunia.

Joe Biden dan para menterinya kini dikabarkan bekerja di belakang layar untuk mendesak gencatan senjata antara Israel dan Hamas dari Palestina.

Tindakan itu dikatakan satu sumber sebagai rasa frustrasi atas pemboman Israel atas sebuah gedung di Gaza, Palestina, yang menampung beberapa organisasi berita.

Baca Juga: Dampak Negatif Kekurangan Vitamin D yang Perlu Kamu Waspadai

Joe Biden juga menghadapi tekanan yang semakin besar dari anggota parlemen di Partai Demokratnya sendiri untuk memainkan peran yang lebih aktif.

Akan tetapi, para pejabat AS mengatakan dia dan timnya telah memilih upaya yang lebih tenang, berbicara dengan pejabat Israel dan sekutu AS di dunia Arab.

"Perhitungan kami pada titik ini adalah melakukan percakapan di belakang layar. Itu adalah pendekatan paling konstruktif yang dapat kami ambil," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan.

Baca Juga: Keluarga Rans Pergi ke Malang, Nagita Slavina dan Rafathar Kunjungi Istana Milik Juragan 99

Joe Biden sebelumnya berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, percakapan ketiga mereka sejak kekerasan meletus.

Gedung Putih mengatakan Joe Biden mendorong Israel untuk melakukan segala upaya dalam memastikan perlindungan warga sipil yang tidak bersalah.

Kedua pemimpin juga disebut membahas kemajuan dalam operasi militer Israel terhadap Hamas dan kelompok teroris lainnya di Gaza.

Baca Juga: MY! Ternyata Lagu Next Level Aespa Remake OST 'Fast and Furious Hobbs and Shaw', Begini Kata Agensi

"Presiden menyatakan dukungannya untuk gencatan senjata dan membahas keterlibatan AS dengan Mesir dan mitra lainnya untuk mencapai tujuan itu," kata pernyataan Gedung Putih, dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari Channel News Asia.

Namun, para pendukung pemerintahan Joe Biden menuntut tindakan yang lebih cepat.

"Kami benar-benar frustrasi karena pemerintahan tidak bergerak dengan lebih mendesak," kata Logan Bayroff, juru bicara J Street, kelompok lobi pro-Israel liberal.

Baca Juga: 'Perang Saudara' Pecah di Kota Lod Israel, Walikota Serukan Benjamin Netanyahu Tangani Situasi

Dua puluh delapan senator mengeluarkan pernyataan yang menyerukan dilakukannya gencatan senjata untuk mencegah hilangnya nyawa warga sipil lebih lanjut dan untuk mencegah eskalasi konflik lebih lanjut.

Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer, mengatakan bahwa dia juga ingin gencatan senjata dicapai dengan cepat.

Pemerintahan Joe Biden semakin bergantung pada Mesir karena pengaruhnya dengan Hamas, yang serangan roketnya ke kota-kota Israel telah memicu tanggapan sengit dari Israel dan menyebabkan permusuhan terbesar sejak 2014.

Baca Juga: Cerita Saat Kunjungi Palestina, Annisa Pohan: Banyak Tentara Memperlihatkan Senjatanya

Pemerintah AS disebut ingin de-eskalasi dalam beberapa hari mendatang, untuk membiarkan bantuan dikirimkan ke Gaza dan membangun ketenangan yang berkelanjutan.

AS diyakini sedang mempersiapkan inisiatif signifikan pada rekonstruksi kemanusiaan Gaza, kata sebuah sumber itu.

Joe Biden sangat membela hak Israel untuk mempertahankan diri karena serangan roket berulang kali dari Hamas, yang dianggap AS sebagai organisasi teroris.

Baca Juga: Yoona dan Lee Jong Suk Dikabarkan akan Membintangi Drakor Baru 'Big Mouth', Jadi Pasutri?

Tetapi pemerintah tidak mendukung penghancuran Israel atas gedung tinggi Gaza yang menampung kantor Associated Press dan Al Jazeera.

Pemerintah Joe Biden memandang penghancuran gedung itu sebagai kesalahan strategis utama, terutama karena hal itu mengubah opini publik terhadap Israel di AS.

Pemerintahan Joe Biden secara pribadi menyalahkan pemerintahan mantan Presiden Donald Trump karena memutuskan komunikasi dengan Otoritas Palestina dalam semangatnya untuk kebijakan pro-Israel.

Baca Juga: Soal 75 Pegawai KPK yang Dinonaktifkan, Jokowi: Hasil TWK Hendaknya Tidak Serta-merta Jadi Dasar Pemberhentian

Saat Trump membantu merundingkan empat kesepakatan normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab, dia menghentikan bantuan kepada Palestina.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah