"Al Jazeera berjanji untuk mengejar semua pihak terkait untuk meminta pertanggungjawaban pemerintah Israel atas tindakannya," tambahnya.
Sementara itu, The Associated Press mengatakan bahwa pihaknya "terkejut dan ngeri" dengan serangan udara Israel itu.
Baca Juga: Ramalan Horoskop 16 Mei 2021: Capricorn, Aquarius, dan Pisces, Hasil Positif Akan Dituai
“Hancurnya gedung kantor berita membuat semua aktivitas jurnalistik terganggu. Kami nyaris kehilangan nyawa dengan cara yang mengerikan,” ungkap Presiden dan CEO AP Gary Pruitt, dalam sebuah pernyataan.
“Bila berita tak lagi beredar, maka dunia tak akan banyak tahu situasi terkini dari apa yang terjadi di Palestina dan Israel, khususnya terkait ketegangan yang terjadi,” imbuh Pruitt.
Sementara itu, Israel berdalih mengatakan "jet tempurnya menyerang gedung The Associated Press menduga menampung aset militer milik intelijen militer dari organisasi teror Hamas".
"Bangunan itu juga menampung kantor-kantor media sipil, yang disembunyikan oleh kelompok teror Hamas dan digunakan sebagai perisai manusia," katanya.
Adapun laporan dari Safwat al-Kahlout di Al Jazeera, dari Kota Gaza, mengatakan seorang penduduk gedung menerima telepon dari tentara Israel yang memperingatkan serangan yang akan datang sekitar satu jam sebelum serangan itu terjadi.
Al-Kahlout, yang berada di gedung pada saat itu, mengatakan dia dan rekan-rekannya langsung mengumpulkan sebanyak yang mereka bisa, dari barang-barang pribadi dan peralatan kantor, terutama kamera.