PR CIREBON – Virus Sars-CoV-2, jenis Corona yang memicu pandemi Covid-19, telah mengalami lebih dari 6.600 mutasi protein lonjakan yang unik.
Pernyataan terkait mutasi virus Corona itu diutarakan oleh Dr Sebastian Maurer-Stroh, direktur eksekutif Institut Bioinformatika di Agency for Science, Technology and Research.
Menurutnya, virus bermutasi setiap kali ada ‘kesalahan’ dalam proses replikasi. Ini bisa terjadi akibat penambahan, penghapusan, atau perubahan kode genetiknya.
Jika kesalahan itu meningkatkan prospek kelangsungan hidup virus, lebih banyak salinan dari replikasi yang ‘salah’ itu akan bertahan, dan terkadang membanjiri versi aslinya.
Misalnya, mutasi D614G yang mulai meningkat tajam pada Februari tahun lalu kini ditemukan di semua sampel virus, apa pun variannya.
Karena varian ini menjadi begitu menyebar, ia diberi nama klade sendiri, dan ditetapkan sebagai klade G.
Baca Juga: Akui Pernah Mengompol Saat Tidur, Aurel Hermasnyah: Sekarang Udah Enggak Sih
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa meskipun klade G telah meningkatkan infektivitas dan penularan, penyakit yang ditimbulkannya tidak lebih parah, juga tidak mempengaruhi diagnosis, pengobatan atau vaksin.