Paus Fransiskus menempatkannya di jalan menuju kemungkinan kesucian pada bulan Desember, menyetujui dekrit kemartiran yang berarti tidak perlu mukjizat untuk dikaitkan dengan perantaraan Livatino dengan Tuhan agar dia dibeatifikasi.
Sebuah keajaiban harus diberikan kepada Livatino agar dia bisa dinyatakan sebagai orang suci.
Gereja Katolik Roma mengajarkan bahwa hanya Tuhan yang melakukan mukjizat, tetapi orang-orang kudus yang diyakini bersama Tuhan di surga menjadi perantara atas nama orang-orang yang berdoa kepada mereka.
Keajaiban biasanya adalah penyembuhan seseorang yang secara medis tidak dapat dijelaskan.***