PR CIREBON - Hakim Italia Rosario Livatino, yang dibunuh oleh Mafia di Sisilia pada tahun 1990, dibeatifikasi pada hari Minggu, 9 Mei 2021.
Hal itu merupakan tahap terakhir bagi Hakim Italia Rosario Livatino, sebelum kemungkinan menjadi santo di Gereja Katolik Roma.
Hakim Italia Rosario Livatino ditembak mati oleh regu pembunuh bayaran Mafia.
Para mafia tersebut menembak ke mobilnya saat dia mengemudi di sepanjang jalan raya Sisilia.
Terlepas dari risikonya, dia menolak pengawalan bersenjata.
Dia mencoba melarikan diri dari para penyerangnya, tetapi ditangkap dan dibunuh di sebuah lapangan.
Dikenal sebagai "hakim anak" karena dia terlihat lebih muda dari 37 tahun.
Livatino telah memimpin banyak investigasi ke dalam gerombolan itu pada saat klan Sisilia terlibat dalam perang besar-besaran.
Dia dibeatifikasi di sebuah kebaktian di katedral Agrigento di Sisilia, di mana sebuah kotak kaca yang berisi kemeja berlumuran darah dipajang sebagai relik.
Baca Juga: Dua Anak Lelaki Krisdayanti Lahir di Tahun 2000 dan 2012 Miliki Shio Naga: Simbol Keberuntungan
Berbicara kepada para peziarah di Kota Vatikan, Paus Fransiskus memuji hakim muda itu.
"Dalam pengabdiannya kepada masyarakat sebagai hakim yang terhormat, yang tidak pernah membiarkan dirinya menjadi korup," kata Paus Fransiskus, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Reuters.
"Dia berusaha untuk menilai bukan untuk mengutuk tetapi untuk merehabilitasi," ujarnya.
Baca Juga: Dua Anak Lelaki Krisdayanti Lahir di Tahun 2000 dan 2012 Miliki Shio Naga: Simbol Keberuntungan
Paus Fransiskus berharap teladan Hakim Italia tersebut dapat ditiru semua orang, terutama mereka yang berprofesi sama.
"Sebuah insentif untuk menjadi pembela hukum dan kebebasan yang setia," sambungnya.
Tiga tahun setelah kematiannya, Paus Yohanes Paulus mengunjungi Sisilia dan memuji Livatino sebagai "martir keadilan".
Paus Fransiskus menempatkannya di jalan menuju kemungkinan kesucian pada bulan Desember, menyetujui dekrit kemartiran yang berarti tidak perlu mukjizat untuk dikaitkan dengan perantaraan Livatino dengan Tuhan agar dia dibeatifikasi.
Sebuah keajaiban harus diberikan kepada Livatino agar dia bisa dinyatakan sebagai orang suci.
Gereja Katolik Roma mengajarkan bahwa hanya Tuhan yang melakukan mukjizat, tetapi orang-orang kudus yang diyakini bersama Tuhan di surga menjadi perantara atas nama orang-orang yang berdoa kepada mereka.
Keajaiban biasanya adalah penyembuhan seseorang yang secara medis tidak dapat dijelaskan.***