Namun, pejabat kedutaan Amerika Serikat (AS) tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Musuh lama itu mengadakan beberapa putaran pembicaraan pada bulan Oktober, puncak dari tiga tahun diplomasi oleh Amerika Serikat, yang diselenggarakan oleh PBB di pangkalan penjaga perdamaian di Lebanon Selatan.
Tetapi, kesenjangan antara kedua sisi tetap besar setelah masing-masing menyajikan peta kontras yang menguraikan batas-batas yang diusulkan yang sebenarnya meningkatkan ukuran wilayah yang disengketakan.
Sejak pembicaraan terhenti, Perdana Menteri Sementara Lebanon serta Menteri Pertahanan dan Pekerjaan Umum menyetujui rancangan keputusan yang akan memperluas klaim Lebanon.
Klaim tersebut yakni menambahkan sekitar 1.400 km persegi ke zona ekonomi eksklusifnya.
Baca Juga: Ditinggal di Dalam Mobil Beberapa Jam, Anak Usia 3 Tahun Ini Tewas Seketika
Kantor Menteri Energi Israel Yuval Steinitz mengatakan Israel sedang mempertimbangkan pembaruan pembicaraan, tetapi berdasarkan wilayah yang diketahui yang menjadi sengketa.
Israel sudah memompa gas dari ladang lepas pantai yang besar.
Sedangkan Lebanon belum menemukan cadangan gas komersial di perairannya sendiri.***