PR CIREBON - Tim penyelamat di Kolombia telah menemukan mayat 11 orang yang tewas di tambang emas ilegal yang terkena banjir.
Sudah hampir sebulan yang lalu tambang emas ilegal di Kolombia terkena banjir.
Kelompok yang terperangkap di tambang emas ilegal Kolombia itu terperangkap pada 26 Maret, ketika poros sedalam 17 meter banjir karena hujan lebat.
Baca Juga: Penelitian di Israel Sebut Minuman Susu Fermentasi Ini dapat Sembuhkan Covid-19, Simak Informasinya
Presiden Badan Pertambangan Nasional (ANM) Juan Miguel Duran menyatakan, 11 jenazah berada di pihak berwenang saat ini.
"Dengan tim penyelamat pertambangan, mereka berhasil menemukan 11 jenazah yang sudah diserahkan kepada pihak berwenang," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al-Arabiya pada Senin, 19 April 2021.
Penyelamatan tersebut awalnya diperkirakan akan memakan waktu kurang dari 48 jam.
Baca Juga: Hasil Studi Tunjukkan Orang Berbadan Gemuk Biasanya Hidup Lebih Lama
Namun, dengan adanya banjir di daerah sekitar tambang yang terletak di tepi Sungai Cauca di daerah pedesaan di Kolombia barat laut itu terpaksa ditunda.
Mayat pertama ditemukan pada Sabtu pagi lalu.
Duran menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang telah menjadi korban di pertambangan emas ilegal.
Baca Juga: Di Balik Layar, Jeon Yeo Bin Puji Vincenzo Cassano yang Diperankan oleh Song Joong Ki
Dia pun menyerukan agar peristiwa serupa yang menimbulkan tragedi tak lagi terjadi.
Kecelakaan pertambangan biasa terjadi di Kolombia, di mana pendapatan dari emas yang diambil secara ilegal melebihi dari perdagangan narkoba.
Bisnis narkoba telah mendanai kelompok-kelompok bersenjata, yang berjuang dalam konflik hampir enam dekade di mana negara itu masih dalam pemulihan.
Baca Juga: 9 Alasan Song Kang Patut Menjadi Aktor K-Drama Top
Dilaporkan bahwa dalam jangka waktu tahun ini saja sudah ada 46 penambang yang meninggal.***