Peneliti Israel Sebut Varian Virus Corona Afrika Selatan Dapat Terobos Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech

- 11 April 2021, 18:00 WIB
ILUSTRASI Vaksin// Peneltiian Israel menyebut bahwa varian virus corona Afrika Selatan dapat menerobos vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech.*
ILUSTRASI Vaksin// Peneltiian Israel menyebut bahwa varian virus corona Afrika Selatan dapat menerobos vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech.* /Pixabay.com/ Hakan German

PR CIREBON - Varian virus corona yang ditemukan di Afrika Selatan disebut dapat "menerobos" vaksin Covid-19 Pfizer ataupun BioNTech sampai batas tertentu.

Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat dari Reuters, perihal kekuatan varian virus corona di Afrika Selatan tersebut ditemukan oleh sebuah studi yang dilakukan oleh Israel.

Meskipun prevalensinya di Afrika Selatan rendah dan temuan Israel tersebut belum ditinjau oleh penelitian sejenis.

Baca Juga: Ramalan Shio, Minggu 11 April 2021: Shio Babi Abaikan Keraguan Diri dan Shio Anjing ini Hari Keberuntungan!

Studi Israel tersebut, yang dirilis pada hari Sabtu 10 April 2021 dengan membandingkan hampir 400 orang yang dites positif Covid-19.

Selama 14 hari atau lebih setelah mereka menerima satu atau dua dosis vaksin, dengan jumlah yang sama dari pasien yang tidak divaksinasi dengan penyakit tersebut.

Dosis pemberian dicocokan dengan usia dan jenis kelamin, di antara karakteristik lainnya.

Baca Juga: Kembali Diterjang Gempa, Pemkab Malang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Varian Afrika Selatan, B.1.351, ditemukan sekitar 1 persen dari semua kasus Covid-19 di semua orang yang diteliti.

Hal ini menurut penelitian Universitas Tel Aviv dan penyedia layanan kesehatan terbesar Israel, Clalit.

Tetapi di antara pasien yang telah menerima dua dosis vaksin, tingkat prevalensi varian itu delapan kali lebih tinggi daripada mereka yang tidak divaksinasi yakni 5,4persen berbanding 0,7persen.

Baca Juga: Ramalan Shio, Minggu 11 April 2021: Shio Ular Jangan Berpikir Negatif dan Shio Kuda Hari ini Beruntung!

Hal ini menunjukkan vaksin itu kurang efektif terhadap varian Afrika Selatan, dibandingkan dengan virus corona asli dan varian yang pertama kali diidentifikasi di Inggris yang mencakup hampir semua kasus Covid-19 di Israel.

“Kami menemukan tingkat yang lebih tinggi dari varian Afrika Selatan di antara orang yang divaksinasi dengan dosis kedua, dibandingkan dengan kelompok yang tidak divaksinasi,” kata Adi Stern dari peneliti Universitas Tel Aviv.

“Ini berarti varian Afrika Selatan mampu, sampai batas tertentu, menembus perlindungan vaksin,” sambungnya.

Baca Juga: Ramalan Shio, Minggu 11 April 2021: Shio Kerbau Temukan Teman Ceria dan Shio Macan Hari ini Bisa Buat Stres

Namun, para peneliti memeringatkan bahwa penelitian tersebut hanya memiliki ukuran sampel kecil orang yang terinfeksi varian Afrika Selatan karena kelangkaannya di Israel.

Mereka juga mengatakan penelitian itu tidak dimaksudkan untuk menyimpulkan keefektifan vaksin secara keseluruhan terhadap varian apa pun.

Sebab, hanya melihat orang yang sudah dites positif Covid-19, bukan pada tingkat infeksi secara keseluruhan.

Baca Juga: Persib vs Persebaya: Maung Bandung Waspadai Taktik dan Motivasi Spartan Bajul Ijo Surabaya

Pfizer dan BioNTech tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar di luar jam kerja.

Perusahaan mengatakan pada 1 April 2021 lalu bahwa vaksin mereka sekitar 91 persen efektif untuk mencegah Covid-19.

Hal ini mengutip data uji coba terbaru yang menyertakan peserta yang diinokulasi hingga enam bulan.

Baca Juga: POPULER HARI INI: Atta Halilintar Beri Hadiah Ratusan Juta ke Istri hingga Temuan Virus Mematikan Baru

Terkait varian Afrika Selatan, peneliti mengatakan bahwa di antara 800 relawan studi di Afrika Selatan, di mana B.1.351 tersebar luas, ada sembilan kasus COVID-19, yang semuanya terjadi di antara peserta yang mendapat plasebo.

Dari sembilan kasus tersebut, enam di antara individu yang terinfeksi dengan varian Afrika Selatan.

Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa suntikan Pfizer ataupun BioNTech kurang ampuh terhadap varian B.1.35, dibandingkan dengan varian lain dari virus corona, tetapi masih menawarkan pertahanan yang kuat.

Baca Juga: Kode Redeem FF Terbaru 11 April 2021, Buruan Klaim dan Dapatkan Skin Gratis dari Garena!

Sementara hasil penelitian mungkin menimbulkan kekhawatiran, prevalensi rendah dari strain Afrika Selatan menggembirakan, menurut Stern.

“Bahkan jika varian Afrika Selatan berhasil menembus perlindungan vaksin, itu belum menyebar secara luas ke seluruh populasi,” papar Stern, menambahkan bahwa varian Inggris mungkin “menghalangi” penyebaran strain Afrika Selatan.

Hampir 53 persen dari 9,3 juta penduduk Israel telah menerima kedua dosis Pfizer.

Baca Juga: Tips Menjaga Badan Tetap Fit dengan Pola Makan Teratur Selama Bulan Puasa ala dr. Tirta

Israel sebagian besar telah membuka kembali ekonominya dalam beberapa pekan terakhir sementara pandemi Covid-19 tampaknya surut, dengan tingkat infeksi, penyakit parah, dan rawat inap menurun tajam.

Sekitar sepertiga orang Israel berusia di bawah 16 tahun, yang berarti mereka masih belum memenuhi syarat untuk mendapat suntikan vaksin.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x