Kematian Capai Angka 500, Pengunjuk Rasa Myanmar Serukan 'Pemogokan Sampah'

- 30 Maret 2021, 18:31 WIB
Para warga yang hendak melarikan diri dari Myanmar,
Para warga yang hendak melarikan diri dari Myanmar, /Karen Teacher Working Group via REUTERS

"Terjadi penembakan sepanjang malam," kata warga yang enggan disebutkan namanya itu, dilansir Cirebon.PikiranRakyat.com dari Reuters.

Warga menemukan mayat yang terbakar parah di jalan pada pagi hari.

Baca Juga: Tagar Stop Asian Hate Menggema di Twitter, BTS dan ARMY Kutuk Rasisme Anti Asia

Ditambahkan, tidak diketahui apa yang terjadi pada orang tersebut dan militer membawa mayatnya.

Polisi dan juru bicara junta tidak menjawab panggilan untuk meminta komentar.

Selain itu, ribuan pengunjuk rasa bermunculan di beberapa kota lain di seluruh negeri.

Baca Juga: Ditanya Sikapnya Sebagai Ibu Jika Azriel Hermansyah Hamili Anak Orang, Begini Jawaban Ashanty

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mendesak para jenderal Myanmar untuk menghentikan pembunuhan dan penindasan demonstrasi.

Kampanye pembangkangan sipil yang menyerang pemerintahan militer telah melumpuhkan sebagian besar ekonomi Myanmar.

Pengunjuk rasa berusaha meningkatkan kampanye dengan meminta penduduk untuk meninggalkan sampah di persimpangan jalan utama.***

Halaman:

Editor: Tita Salsabila

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x