Pemerintah Jepang mengatakan satu rudal terbang sekitar 450 km (280 mil) dan mendarat di luar zona ekonomi eksklusif Jepang.
Hal ini menandakan senjata yang diluncurkan Korea Utara adalah rudal jarak pendek.
Baca Juga: Dikabarkan Malas Syuting dengan Artis Berinisial ATT, Raffi Ahmad Justru Sebut Nama Andre Taulany
"Peluncuran pertama hanya dalam waktu kurang dari satu tahun merupakan ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di Jepang dan kawasan serta melanggar resolusi PBB," kata Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga dalam komentar yang disiarkan oleh penyiar publik NHK.
Peluncuran tersebut bertepatan dengan dimulainya estafet obor Olimpiade di Jepang pada hari Kamis.
Hal ini menandakan dimulainya hitungan mundur empat bulan untuk Olimpiade musim panas di Tokyo yang ditunda dari tahun 2020, karena pandemi Covid-19.
Yoshihide Sugamengatakan, pihaknya akan memastikan Olimpiade yang aman dan terjamin.
Ia juga akan membahas secara menyeluruh dengan Joe Biden terkait Korea Utara, termasuk peluncuran rudal.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan sebelumnya melaporkan setidaknya dua proyektil tak dikenal ditembakkan ke laut antara semenanjung Korea dan Jepang dari Pantai Timur Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara.