Bukan Kebencian Rasial, Kasus Penembakan di Tempat Spa Atlanta Diduga Kecanduan Seks

- 18 Maret 2021, 13:31 WIB
Kasus penembakan di tempat Spa di Atlanta diketahui bukan karena kebencian rasial antara Asia dan Amerika, melainkan kecanduan seks.*
Kasus penembakan di tempat Spa di Atlanta diketahui bukan karena kebencian rasial antara Asia dan Amerika, melainkan kecanduan seks.* /Foto: Reuters/ Christopher Aluka Berry/

Presiden AS Joe Biden mengatakan dia diberi pengarahan oleh Jaksa Agung AS dan Direktur FBI tentang penembakan itu.

"Pertanyaan tentang motivasi masih harus ditentukan. Tapi apa pun motivasinya di sini, saya tahu bahwa orang Asia-Amerika sangat prihatin," kata Joe Biden kepada wartawan di Gedung Putih.

Sebuah laporan oleh Pusat Studi Kebencian dan Ekstremisme bulan ini menunjukkan bahwa kejahatan rasial terhadap orang Asia-Amerika di 16 kota besar AS naik 149 persen dari 2019 hingga 2020, periode ketika kejahatan rasial secara keseluruhan turun 7 persen.

Baca Juga: Ungkap Menikah Secara Siri dengan Vicky Prasetyo, Begini Penjelasan Kalina Ocktaranny

Kelompok advokasi Stop AAPI Hate mengatakan, kenaikan itu tampaknya akibat dari orang Asia dan Asia-Amerika yang disalahkan atas pandemi Covid-19, yang diduga berasal dari China.

“Masih banyak yang tidak diketahui tentang ini, tetapi satu hal yang jelas, komunitas Asia-Amerika telah hidup dalam ketakutan selama setahun terakhir karena rasisme,” ungkap pengacara John Yang, yang bekerja di pemerintahan mantan presiden Barack Obama, memposting di Twitter pada Selasa malam.

Pertumpahan darah dalam peristiwa ini terjadi sekitar pukul 5 sore pada hari Selasa ketika empat orang tewas dan seorang lainnya terluka di tempat pijat Young’s Asian Massage di Kabupaten Cherokee, kata Baker.

Baca Juga: Ikhlaskan Aurel Hermansyah Melangkah ke Jenjang Pernikahan, Krisdayanti Ungkit Kesalahan Masa Lalu

Dua wanita keturunan Asia termasuk di antara yang tewas di sana, bersama dengan seorang wanita kulit putih dan seorang pria kulit putih, kata Baker. Korban yang masih hidup adalah seorang pria Hispanik.

Kepala polisi Rodney Bryant mengatakan kepada wartawan, di Atlanta, petugas polisi menanggapi panggilan "perampokan sedang berlangsung" sesaat sebelum jam 6 sore tiba di salon kecantikan Gold Spa dan menemukan tiga wanita ditembak mati.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Strait Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x