Laporan Investigasi Independen AS Sebut Tiongkok Sengaja Lakukan Genosida pada Muslim Uighur di Xinjiang

- 10 Maret 2021, 14:45 WIB
Komunitas Muslim Uighur di Tiongkok. Lembaga independen AS menyebutkan bahwa Tiongkok melakukan genosida pada muslim Uighur.*
Komunitas Muslim Uighur di Tiongkok. Lembaga independen AS menyebutkan bahwa Tiongkok melakukan genosida pada muslim Uighur.* /Pexels/Marc Curtis

PR CIREBON – Tuduhan terjadinya genosida Muslim Uighur di Xinjiang, Tiongkok, mengalami babak baru.

Setelah parlemen beberapa negara Barat mengatakan bahwa Tiongkok melakukan genosida terhadap Muslim Uighur, kini lembaga think tank independen asal Amerika Serikat (AS), Newlines Institute for Strategy and Policy, mempublikasikan temuan mereka. 

Temuan mereka berisi tentang perlakuan pemerintah Tiongkok terhadap komunitas Muslim Uighur di Xinjiang.

Baca Juga: Mantan Atlet Voli Putri Aprilia Manganang Disebut Alami Kelainan Hipospadias, Apa Itu?

Laporan yang dipublikasikan itu dikerjakan oleh para ahli dalam bidang studi genosida, hukum internasional, dan pakar kebijakan etnis di Tiongkok.

Laporan itu memiliki 25.000 halaman dan mengatakan bahwa Partai Komunis Tiongkok (PKC) telah melanggar Perjanjian PBB tentang genosida tahun 1948.

Sebagaimana diberitakan di Pikiran Rakyat dalam artikel "Temuan Investigasi: Partai Komunis China Sengaja Lakukan Genosida Muslim Uighur" dalam Perjanjian PBB yang ditandatangani oleh 152 negara termasuk Tiongkok.

Baca Juga: Sempat Merasa Canggung, Putri Delina Ungkap Usaha dan Kebaikan Nathalie Holcher pada Anak-anak Sambungnya

Di dalamnya berisi bahwa satu peristiwa bisa dikatakan sebagai genosida jika ditemukan satu dari lima kasus yang ditetapkan bersama.

PKC, menurut laporan tersebut, terbukti melanggar kelimanya.

Lima kasus itu terdiri atas membunuh anggota kelompok, menyebabkan cedera fisik atau mental yang serius pada anggota kelompok.

Baca Juga: Paman Nadya Arifta Akui Keluarganya Keturunan 'Sultan', Langsung Ditagih Utang Toko Material Sebesar Rp4 Juta

Lalu, dengan sengaja membuat anggota kelompok hidup dalam cacat fisik, menghalangi kelahiran anggota kelompok baru, memindahkan secara paksa anak-anak dari anggota kelompok tersebut.

PKC disebut telah menunjukkan niat untuk menghancurkan secara keseluruhan atau sebagian suatu kelompok nasional, etnis, ras, atau agama.

"Niat untuk menghancurkan Uighur sebagai sebuah kelompok berasal dari bukti objektif, terdiri atas kebijakan dan praktik negara, dengan Presiden Xi Jinping sebagai otoritas tertinggi," bunyi laporan tersebut dikutip dari The Guardian pada 9 Maret 2021.

Baca Juga: NASA Sediakan Kursi di Pesawat Ruang Angkasa AS dalam Penerbangan Astronot Soyuz MS-18

"Pihak-pihak yang terlibat dalam genosida yang disebutkan di atas adalah organ-organ negara, beraksi di bawah kontrol negara dan mewujudkan niat untuk Uighur sebagai komunitas."

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menampik anggapan bahwa genosida sengaja dilakukan terhadap komunitas Muslim Uighur.

Wang Yi menyebut anggapan itu sangat tidak masuk akal.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Jurnalisme, PRMN Lahirkan Penguji UKW Lewat Training of Trainers

"Itu rumor yang dibuat dengan motif tertentu menggunakan kebohongan total," sebutnya.*** (Rio Rizky Pangestu/Pikiran Rakyat)

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x