PR CIREBON – Tuduhan atas pelanggaran hak asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur di Tiongkok semakin meningkat.
Parlemen di benerapa negara bahkan menuduh Tiongkok melakukan genosida terhadap Muslim Uighur.
Selain genosida, beberapa laporan juga mengatakan bahwa Tiongkok menargetkan wanita kaum Muslim Uighur dengan pemerkosaan sistemik.
Baca Juga: Cak Nun Sebut Pemimpin Indonesia Keturunan Dzurriyah Nabi dan Rasul: Aku Bersangka Baik dan Optimis
Hal itu termasuk pengendalian kelahiran paksa dengan cara sterilisasi oleh Tiongkok terhadap Muslim Uighur.
Namun, Tiongkok membantah tuduhan tersebut dan menuduh bahwa wanita Uighur justru merupakan pezina dan pembohong.
Sebagaimana diberitakan di PR Pangandaran dalam artikel "Sebut Wanita Uighur Pezina dan Pembohong, Tiongkok Tolak Tuduhan Perkosaan Paksa" Tiongkok telah melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap mantan tahanan Uighur dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Informasi Haji 2021, Pemerintah Arab Saudi Wajibkan Jamaah Haji Sudah Divaksin
Hal itu dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk menghilangkan kritik internasional atas pelanggaran hal asasi manusia terhadap minoritas Muslim Uighur.