Mantan Tentara Transgender Asal Korsel Ditemukan Meninggal, Sebut Ingin Terus Bertugas Meskipun Dipecat

- 5 Maret 2021, 13:01 WIB
Byun Hee-Soo, mantan tentara transgender pertama Korea Selatan.*
Byun Hee-Soo, mantan tentara transgender pertama Korea Selatan.* /Tangkap layar Youtube.com/SCMP

Byun sebelumnya telah melepaskan anonimitasnya untuk tampil di konferensi pers pada saat itu untuk memohon agar diizinkan untuk melayani, mengenakan seragamnya dan memberi hormat kepada wartawan dan kamera yang berkumpul.

“Saya adalah seorang tentara Republik Korea,” katanya, suaranya pecah. Ia pun mengatakan jika bertugas di militer selalu menjadi impian masa kecilnya.

“Mengesampingkan identitas seksual saya, saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa saya bisa menjadi salah satu tentara hebat yang membela negara ini,” lanjutnya, "Tolong beri saya kesempatan itu."

Baca Juga: Ramalan Peruntungan Shio Jumat, 5 Maret 2021: Shio Naga, Ular, Kuda, dan Kambing

Korea Selatan tetap sangat konservatif tentang masalah identitas seksual dan gender dan kurang toleran terhadap hak LGBT + dibandingkan beberapa bagian lain di Asia, dengan banyak gay dan transgender Korea yang sebagian besar hidup di bawah radar.

Korea Selatan memiliki pasukan wajib militer untuk mempertahankan diri melawan Korea Utara memiliki senjata nuklir, dengan semua warga negara laki-laki yang sehat diwajibkan untuk mengabdi selama hampir dua tahun.

Kelompok hak asasi internasional telah menyatakan keprihatinan tentang cara negara tersebut memperlakukan tentara gay, yang dilarang terlibat dalam tindakan sesama jenis dan dapat menghadapi hukuman dua tahun penjara jika tertangkap - meskipun tindakan tersebut legal dalam kehidupan sipil.

Baca Juga: Ramalan Peruntungan Shio Jumat, 5 Maret 2021: Tikus, Kelinci, Kerbau, dan Macan

Menurut Rainbow Action Against Sexual-Minority Discrimination of Korea, sebuah asosiasi payung dari kelompok 40 kelompok minoritas seksual mengatakan bahwa kepergian Byun semakin menunjukkan konservatisme negara ginseng tersebut.

"Kepulangan Byun semakin bergema dengan publik karena militer dan masyarakat ini menolak untuk mengakui perubahan tersebut," ujarnya.

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: PR Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x