Bantah MBS Terlibat Pembunuhan Khashoggi, Seorang Kolomnis Sebut Kedaulatan Arab Saudi Garis Merah

- 1 Maret 2021, 07:45 WIB
Seorang kolomnis menyebut Arab Saudi garis merah usai membantah Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.*
Seorang kolomnis menyebut Arab Saudi garis merah usai membantah Mohammed bin Salman terlibat dalam pembunuhan Khashoggi.* /REUTERS/Osman Orsal/File Photo

PR CIREBON - Seorang kolumnis Saudi mengatakan bahwa kedaulatan Arab Saudi adalah garis merah pada Minggu, 28 Februari 2021.

Pernyataan kolomnis Arab Saudi itu meningkatkan retorika dalam membela Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS).

Setelah sebelumnya ada laporan dari pihak intelijen AS, yang mengatakan keterlibatan Mohammed bin Salman (MBS) dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Baca Juga: Mohammed bin Salman Diduga Berperan dalam Kasus Jamal Khashoggi, Dunia Ikut Bereaksi

Pangeran Mohammed bin Salman, penguasa de facto dari pembangkit tenaga listrik Teluk sekutu AS, telah membantah terlibat dalam pembunuhan Khashoggi 2018 di konsulat Saudi di Istanbul.

Pemerintah AS sendiri telah menjatuhkan sanksi pada beberapa dari mereka yang terlibat, tetapi membebaskan MBS.

Washington merilis laporan intelijen yang mengatakan, putra mahkota telah menyetujui operasi untuk menangkap atau membunuh Khashoggi.

Baca Juga: Panas! LeBron James dengan Zlatan Ibrahimovic Berdebat Soal Aktivitas Atlet dan Politik

“Amerika tidak memiliki hak untuk menggertak sekutu regional yang strategis," kata Khaled al-Malik di surat kabar lokal Al Jazirah, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Dia juga mengatakan kalau itu bukan kepentingannya, untuk membiarkan perbedaan domestik merugikan kepentingan regional dan mitra-mitranya.

Malik mengatakan, Arab Saudi yang mengandalkan Amerika Serikat untuk pertahanannya, dapat meminta senjata dari Tiongkok dan Rusia.

Baca Juga: WOW! Kereta Romawi Kuno dalam Keadaan Utuh Ditemukan Arkeolog di Dekat Pompeii Italia

"Tapi kerajaan lebih memilih Amerika karena hubungan bersejarah dan strategis serta tujuan bersama," katanya, mengacu pada Iran.

Biden, yang telah memerintahkan peninjauan penjualan senjata Saudi, mengatakan pemerintahannya akan membuat pengumuman di Arab Saudi pada hari Senin.

Abdullah al-Otaibi, menulis di surat kabar Asharq al-Awsat yang berbasis di London yang dimiliki oleh Saudi, mengatakan kerajaan, sekutu Arab tertua Washington, adalah "bukan republik pisang yang diguncang oleh ancaman".

Baca Juga: Orang Jakarta Protes Soal Perpres Investasi Miras, Ferdinand Hutahaean: Mereka Lupa Pemda DKI Punya Saham Bir

Pemerintah Saudi telah mengulangi pernyataan sebelumnya, bahwa pembunuhan Khashoggi adalah kejahatan keji oleh kelompok penipu.

“Kami ingin memperkuat hubungan yang mengakar (dengan AS) tetapi tidak dengan mengorbankan kedaulatan kami," tulis Fahim al-Hamid.

"Pengadilan kami dan keputusan kami adalah garis merah," katanya menambahkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x