AS Sahkan Penggunaan Vaksin Johnson & Johnson, Sebut Sangat Efektif Cegah Covid-19 Parah ataupun Varian Baru

- 28 Februari 2021, 18:20 WIB
ILUSTRASI// AS meresmikan penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson secara darurat.*
ILUSTRASI// AS meresmikan penggunaan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson secara darurat.* /Pixabay.com/ Hakan German

Analisis dari berbagai kelompok demografis menunjukkan tidak ada perbedaan mencolok antara usia, ras, atau orang dengan kondisi yang mendasarinya.

Presiden AS Joe Biden memuji pengumuman itu tetapi memperingatkan bahwa AS tetap tidak boleh lengah.

Baca Juga: Mohammed bin Salman Diduga Berperan dalam Kasus Jamal Khashoggi, Dunia Ikut Bereaksi

"Ini adalah berita menggembirakan bagi semua orang Amerika, dan perkembangan yang menggembirakan dalam upaya kami untuk mengakhiri krisis," kata Biden dalam sebuah pernyataan, setelah vaksin Johnson & Johnson mendapat lampu hijau.

"Tapi kita tidak bisa lengah sekarang atau berasumsi bahwa kemenangan tidak bisa dihindari," sambungnya.

Vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna menggunakan teknologi messenger RNA baru untuk menciptakan respons imun dan keduanya memerlukan dua suntikan.

Baca Juga: Nurdin Abdullah Kena OTT Dugaan Kasus Korupsi, Ferdinand: Saya Tak Bangga, Kecuali KPK Telisik Dana Formula E

Vaksin Johnson & Johnson melibatkan pendekatan yang lebih konvensional, menggunakan virus flu biasa untuk memasukkan protein virus Corona ke dalam sel untuk memicu respons kekebalan.

Vaksin tetap stabil setidaknya selama tiga bulan pada suhu lemari es normal, sedangkan vaksin Moderna harus disimpan dalam keadaan beku.

Sedangkan vaksin Pfizer-BioNTech harus dikirim dan disimpan bahkan pada suhu sub-Kutub yang lebih dingin.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x