Donald Trump Akan Serang Joe Biden dalam Pidatonya, Gedung Putih: Kami Tidak Melihatnya sebagai Teladan

- 28 Februari 2021, 17:40 WIB
Kolase Joe Biden dan Donald Trump. Joe Biden dan Gedung Putih mengaku tidak melihat Donald Trump sebagai teladan dalam rencananya mengkritik dalam pidato.*
Kolase Joe Biden dan Donald Trump. Joe Biden dan Gedung Putih mengaku tidak melihat Donald Trump sebagai teladan dalam rencananya mengkritik dalam pidato.* //Instagram

PR CIREBON – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa pihaknya akan mengabaikan pidato Donald Trump pada Minggu, 28 Februari 2021 di sebuah konferensi konservatif di Florida.

Pada pidato itu, Donald Trump diperkirakan akan melakukan serangan kritik terhadap penggantinya Joe Biden.

Pihak Gedung Putih dibawah kepemimpinan Joe Biden mengatakan bahwa fokus mereka bukan apa yang dikatakan Donald Trump pada pidato tersebut.

Baca Juga: Panas! LeBron James dengan Zlatan Ibrahimovic Berdebat Soal Aktivitas Atlet dan Politik

"Fokus kami tentu saja bukan pada apa yang dikatakan Donald Trump di konferensi itu,” kata Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.

Veteran politik menyebut bahwa strategi yang dilakukan pemerintahan Joe Biden itu adalah strategi yang telah berhasil sebelumnya.

"Biden mematuhi aturan politik lama," kata Bob Shrum, mantan ahli strategi Demokrat dan direktur Center for Political Future di University of Southern California.

Baca Juga: Mohammed bin Salman Diduga Berperan dalam Kasus Jamal Khashoggi, Dunia Ikut Bereaksi

Tingkat kepuasan pada Biden dalam survei Gallup tetap di atas 55 persen sejak ia menjabat pada 20 Januari, dan angkanya semakin tinggi setelah adanya dukungan untuk paket bantuan Covid.

“Mengapa seseorang dengan tingkat kepuasan 60 persen harus bertengkar dengan seseorang dengan tingkat kepuasan 33 persen? Itu tidak masuk akal,” kata Shrum.

Ahli strategi Demokrat, Steve Elmendorf, juga setuju dengan pernyataan itu.

Baca Juga: Nurdin Abdullah Kena OTT Dugaan Kasus Korupsi, Ferdinand: Saya Tak Bangga, Kecuali KPK Telisik Dana Formula E

“Salah satu kekuatan besar Biden dalam kampanyenya adalah dia fokus pada masa depan. Dia melakukan apa yang dia perlu lakukan yaitu berbicara tentang Covid dan ekonomi,” kata Elmendorf.

Sementara itu, Partai Republik berselisih tentang bagaimana menangani warisan Trump.

Beberapa senator Republik yang memilih untuk menghukum Trump atas tuduhan pemakzulan atas kerusuhan mematikan di Capitol AS, telah menghadapi kecaman suara di dalam negeri.

Baca Juga: Penelitian Sebut Satu Dosis Vaksin Pfizer Sangat Efektif Mengurangi Risiko Infeksi Covid-19

Yang lainnya, seperti pemimpin minoritas DPR Kevin McCarthy, telah bersusah payah untuk menarik kembali kritik awal terhadap peran Trump pada 6 Januari.

"Partai Republik sedang bertengkar dengan diri mereka sendiri tentang Donald Trump," kata Elmendorf.

Dalam pidato itu, Trump diperkirakan akan berbicara mengenai pencalonan pada 2024 dan mengecam Partai Republik yang mendukung pemakzulannya, serta menuduh Biden membuka pintu bagi imigran.

Baca Juga: Sindir Cuitan Lama Tsamara Amany soal Nurdin Abdullah, Said Didu: Semoga Terhindar dari Pujian Mereka

Namun, Gedung Putih berkata bahwa mereka tidak menganggap pidato Trump sebagai hal yang penting.

“Kami tidak melihat mantan Presiden Trump atau penasihatnya sebagai teladan bagaimana kami melakukan kebijakan imigrasi,” kata Psaki.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x