Situasi Myanmar Makin Memanas, Seorang Wanita Dikabarkan Tewas

- 28 Februari 2021, 07:00 WIB
Aksi demonstrasi dengan seruan Anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 22  Februari 2021.
Aksi demonstrasi dengan seruan Anti-kudeta di Mandalay, Myanmar, 22 Februari 2021. /REUTERS / Stringer

PR CIREBON - Situasi di Myanmar semakin memanas, Polisi dikabarkan melancarkan tindakan keras paling luas dalam protes yang sudah berlangsung selama tiga minggu.

Protes yang terjadi di kota-kota di seluruh negeri di Myanmar, terhadap pemerintahan militer, dikabarkan menewaskan seorang wanita pada Sabtu, 27 Februari 2021.

Kekerasan itu terjadi setelah utusan Myanmar untuk PBB, mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menggunakan segala cara guna menghentikan kudeta.

Baca Juga: BREAKING NEWS Kim Jeffrey Kurniawan Tiba-tiba Sampaikan ‘Hatur Nuhun’ untuk Persib

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan, dan menahan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan sebagian besar pimpinan partainya.

Mereka menuding adanya kecurangan dalam pemilihan November yang dimenangkan Aung San Suu Kyi secara telak.

Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters, ketidakpastian telah berkembang mengenai keberadaan Suu Kyi.

Baca Juga: Spoiler Film Tom and Jerry Terbaru, Ada Penampilan Unik Chloe Grace Moretz

Pada Jumat, situs web independen mengutip pejabat Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), bahwa dia telah dipindahkan minggu ini dari tahanan rumah ke lokasi yang dirahasiakan.

Kudeta telah membuat ratusan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan.

Selain itu juga menuai kecaman dari negara-negara Barat, dengan beberapa menjatuhkan sanksi terbatas.

Baca Juga: Kembali Naik Panggung, Donald Trump Disebut Akan Serang Joe Biden Saat Lakukan Pidato Pertama Usai Lengser

Polisi diturunkan di kota-kota besar dan kecil sejak Sabtu pagi dalam upaya mereka yang paling gigih untuk membasmi protes.

Di kota utama Yangon, polisi mengambil posisi di tempat-tempat warga biasa protes, dan menahan mereka saat berkumpul.

Konfrontasi berkembang karena lebih banyak orang keluar untuk berdemonstrasi meskipun ada operasi polisi.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Ditangkap KPK , Muannas Alaidid: Inalillahi, Korupsi Akibat Biaya Politik yang Tinggi

Tiga media domestik mengatakan seorang wanita ditembak dan dibunuh di pusat kota Monwya.

Situasi penembakan tidak jelas dan polisi tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Sebelumnya, seorang pengunjuk rasa di kota itu mengatakan polisi telah menembakkan meriam air saat mereka mengepung kerumunan.

Baca Juga: Kabar Baik! Neraca Perdagangan Indonesia Surplus Rp28 Triliun, Angka Tertinggi Sejak Januari 2014

"Mereka menggunakan meriam air untuk melawan pengunjuk yang damai, mereka tidak boleh memperlakukan orang seperti itu," kata Aye Aye Tint.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x