Ketika AS melihat penurunan kasus, rawat inap dan kematian di seluruh negeri, beberapa khawatir varian baru akan membalikkan tren dan menciptakan lonjakan dalam beberapa minggu mendatang.
“Varian itu sudah ada di sini,” kata Dr Charles Chiu, seorang profesor kedokteran laboratorium dan ahli penyakit menular di Universitas California, San Francisco, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Daily Mail.
Varian ini pertama kali diidentifikasi pada Mei 2020 dan hampir tidak ada hingga Oktober.
Namun pada Desember, 36,4 persen dari semua sampel virus dalam pasien di rumah sakit Cedars-Sinai Los Angeles dikaitkan dengan strain tersebut.
Pada awal Februari 2021, varian tersebut ditemukan di setengah dari semua sampel yang diuji di Los Angeles.
Baca Juga: Singgung Publik Soal Banjir di Jakarta dan Semarang, Musni Umar: Saya Duga Karena Kebencian Teologis
Selama September dan Oktober, para peneliti tidak melihat tanda-tanda B.1.427 / B.1.429, seperti yang terlihat pada penelitian varian sebelumnya.
Namun pada Januari, varian itu menyumbang lebih dari 50 persen dari semua sampel virus Corona yang dianalisis secara genetik.
Chiu mengatakan bahwa virus tersebut tampaknya lebih mudah ditularkan daripada jenis sebelumnya antara 19 persen hingga 24 persen.