500 Ribu Warga AS Meninggal karena Covid-19, Joe Biden: Lebih Banyak Dibanding Kematian Perang Dunia

- 23 Februari 2021, 10:25 WIB
 Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden / Instagram/@joebiden/

PR CIREBON — Presiden Amerika Serikat Joe Biden, mengeluarkan pernyataan resmi, menyikapi angka kematian karena Covid-19 di negaranya mencapai lebih dari 500.000 jiwa.

Pernyataan resmi tersebut, disampaikan Joe Biden di Gedung Putih pada Senin, 22 Februari 2021 malam.

Kepada seluruh warga Amerika Serikat, Joe Biden menyerukan untuk senantiasa mengingat semua orang yang meninggal selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Pemprov DKI Jakarta Dinilai Sembunyikan Data Banjir, Ahmad Riza: Tidak Ada yang Disembunyikan

"Pada minggu ini selama musim dingin yang gelap dari pandemi Covid-19, lebih dari 500.000 orang Amerika sekarang telah meninggal karena virus corona.

“Lebih banyak orang Amerika yang meninggal dalam satu tahun pandemi ini dibanding total kematian yang diakibatkan dari Perang Dunia I, Perang Dunia II, dan Perang Vietnam,” tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Aljazeera.

Dalam menyikapi hal ini pula, seluruh Legislator AS dari partai Republik dan Demokrat akan berkumpul menyelenggarakan Kongres pada hari Selasa, untuk menandai penghitungan 500.000 kematian terkait virus corona.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 23 Februari 2021: Cancer, Leo, dan Virgo Kamu Butuh Motivasi untuk Bertahan

Joe Biden telah berjanji untuk mengambil pendekatan yang lebih agresif untuk mengendalikan pandemi Covid-19 ketimbang Presiden AS sebelumnya, Donald Trump.

Seperti diketahui, Trump dikenal meremehkan ancaman virus corona dan kebutuhan untuk memberlakukan protokol kesehatan kepada masyarakat yang ketat.

Untuk itu, Joe Biden berjanji memberikan 100 juta dosis vaksin virus corona dalam 100 hari pertamanya menjabat.

Baca Juga: Amerika Catat Angka Kematian Akibat Covid-19 Tertinggi di Dunia, Lebih dari 500 Ribu Orang

Dan, dia mendorong Kongres untuk meloloskan tagihan bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS, yang menurutnya akan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan kepada keluarga yang terdampak paling parah.

Sebelumnya, pada hari Minggu, 21 Februari 2021, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan, pemerintahan Joe Biden juga perlu mengambil berbagai langkah untuk melihat tanggapan pemerintah sebelumnya terhadap pandemi Covid-19.

Pihaknya juga mengambil pelajaran apa yang perlu kita pelajari untuk memastikan agar permasalahan itu tidak akan terjadi lagi.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 23 Februari 2021: Aries, Taurus, dan Gemini Jangan Mempersulit Diri

Jake Sullivan juga mengatakan, Amerika Serikat ingin melihat penyelidikan internasional yang kredibel, terbuka, dan transparan yang dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia dalam menelaah pandemi Covid-19.

Pemerintahan Joe Biden telah mengkritik Tiongkok setelah muncul laporan bahwa Beijing telah menolak untuk memberikan data terkait kepada WHO dalam penyelidikan organisasi tentang asal-usul virus corona.

Vaksinasi AS

Sementara itu, pada hari Minggu, Amerika Serikat telah mendistribusikan lebih dari 75,2 juta vaksin di seluruh negeri, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.

Baca Juga: BMKG: Gempa 5,8 Magnitudo Guncang Buol Sulawesi Tengah Dini Hari

Lebih dari 18,8 juta orang telah menerima dua dosis vaksin, sementara 43,6 juta lainnya telah menerima satu dosis.

Dari Washington, DC, tampak Joe Biden mencapai target untuk memenuhi tujuannya untuk menyuntikan vaksin Covid-19 kepada 100 juta orang Amerika dalam 100 hari pertama pemerintahannya.

Tetapi dia mengatakan ada beberapa masalah dengan pemberian suntikan setelah dosis vaksin mencapai negara bagian AS.

Baca Juga: Duta Besar Italia Tewas di Kongo, Tepat Saat Serangan di Kawasan Tiga Antena Nyrangongo

“Masih banyak orang yang membutuhkan vaksin tersebut dan banyak masalah yang perlu diselesaikan, tetapi tingkat kematian dan tingkat infeksi di sini di Amerika Serikat telah turun cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir, jadi ada adalah alasan untuk berharap,” ungkapnya.

Di California yang terpukul parah. Kemudian, Gubernur Gavin Newsom pada hari Sabtu kemarin, mengatakan, negara bagian itu telah memberikan lebih dari tujuh juta terpaan.

Pada hari Jumat, Newsom mengatakan tingkat positif Covid-19 California berada pada 3,1 persen, turun dari 9,9 persen sebulan sebelumnya, sementara rawat inap dan perawatan intensif masing-masing turun menjadi 39 dan 35 persen.

Baca Juga: Resmi Nikahi Wendy Walters, Reza Arap Tulis Kalimat Manis nan Haru: Aku Sendiri Tidak Pernah Bisa Bayangkan

"Kemajuan," tulis Gavin Newsom dalam cuitan tweetnya.

***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x