Makin Berani, Polisi Tembak Wanita Pengunjuk Rasa hingga Meninggal Saat Protes Kudeta Myanmar

- 20 Februari 2021, 12:02 WIB
Seorang pengunjuk rasa wanita meninggal setelah ditembak Polisi saat protes menentang kudeta militer di Myanmar.*
Seorang pengunjuk rasa wanita meninggal setelah ditembak Polisi saat protes menentang kudeta militer di Myanmar.* /Pixabay.com/Clker Free Vektor Images

Berita kematiannya kemungkinan akan mengobarkan gairah dalam gerakan protes, yang telah merangkul pembangkangan sipil tanpa kekerasan.

Baca Juga: Ilmuwan Jerman Yakini Virus Corona Bocor dari Laboratorium Wuhan, Begini Alasannya

Seorang juru bicara militer yang berkuasa tidak menyangkal bahwa demostran itu telah ditembak oleh pasukan keamanan.

Tetapi, pihaknya mengatakan pada konferensi pers minggu ini bahwa dia berada di tengah kerumunan yang melemparkan batu ke arah polisi dan kasus tersebut sedang diselidiki.

Sementara itu, badan Human Rights Watch menuduh bahwa polisi di Naypyitaw memiliki "darah di tangan mereka".

Baca Juga: Disebut Ada Jin, Masjid Kuno al Zahir Kairo Dijauhi Jemaah, Warga Desak Pihak Berwenang Turun Tangan

"Petugas yang menarik pelatuknya harus diselidiki, ditangkap, dan dituntut sepenuhnya sesuai hukum," kata Phil Robertson, wakil direktur Asia dari kelompok yang berbasis di New York.

Itulah satu-satunya cara yang cocok untuk menghormati memori wanita muda pemberani ini.

Demonstrasi kemudian berlanjut pada hari Jumat di Yangon, kota terbesar di negara itu, dan di tempat lain.

Baca Juga: Kapolri Terbitkan Surat Telegram, Kadiv Propam Polri: Cicipi Narkoba, Bikin Moral Bejat

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Diplomat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x