PR CIREBON - Seorang wanita muda dilaporkan telah ditembak di bagian kepala oleh polisi pekan lalu dalam protes terhadap kudeta militer di Myanmar meninggal pada hari Jumat.
Wanita yang ditembak itu menjadi kematian pertama yang dikonfirmasi di antara ribuan pengunjuk rasa, sejak junta militer Myanmar mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari lalu.
Wanita bernama Mya Thwet Thwet Khine itu ditembak saat demonstrasi di ibu kota, Naypyitaw, Myanmar pada 9 Februari, dua hari sebelum ulang tahunnya yang ke-20.
Dalam sebuah keterangan, wanita itu berlindung dari meriam air dan tiba-tiba jatuh ke tanah setelah peluru menembus helm sepeda motor yang dikenakannya.
Dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari laman berita The Diplomat, dia telah menjalani perawatan di rumah sakit dan menurut dokter tidak ada kesempatan untuk sembuh.
Kakaknya, berbicara dari kamar mayat rumah sakit, mendesak orang-orang untuk tidak menyerah pada perjuangan menentang kudeta mereka untuk memulihkan demokrasi.
Baca Juga: POPULER HARI INI: Warga UEA Girang Lihat Salju hingga Ridwan Kamil Sosok Kuat Jadi Capres 2024
“Silakan berpartisipasi dan terus berjuang sampai tujuan kami tercapai,” kata Mya Thatoe Nwe. Dia mengatakan pemakaman akan diadakan hari Minggu.
Para pengunjuk rasa memuji Mya Thwet Thwet Khine sebagai pahlawan dan memperingati dia selama demonstrasi awal pekan ini.