Pelecehan Anak di Korea Selatan Meningkat Dua Kali Lipat Dibandingkan Tahun Lalu

- 16 Februari 2021, 07:33 WIB
Pelecehan anak di bawah umur.
Pelecehan anak di bawah umur. /Pexels/Kat Jayne

PR CIREBON - Laporan pelecehan anak di Korea Selatan yang disampaikan kepada Polisi, selama dua pekan terakhir, hampir naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu, di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat.

Polisi di Korea Selatan mengatakan, mereka telah menjalankan kampanye keamanan Tahun Baru Imlek dari 1 Februari hingga Minggu, dan jumlah rata-rata laporan harian kasus pelecehan anak selama periode tersebut adalah 47 kasus.

Jika dibandingkan tahun lalu, laporan yang masuk soal pelecehan anak di Korea Selatan sekitar 24 kasus.

Baca Juga: Tanggapi Cuitan Mahfud MD, Fahri Hamzah: Cara Pemerintah Melihat Persoalan Perlu Diperbaiki Prof

"Laporan pelecehan anak meningkat tajam setelah kesadaran tumbuh," kata seorang pejabat Badan Kepolisian Nasional, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Korea Herald pada Senin, 15 Februari 2021.

Di Gumi, Provinsi Gyeongsang Utara, seorang gadis berusia 3 tahun ditemukan tewas di sebuah apartemen oleh seorang tetangga minggu lalu.

Polisi menangkap ibu kandung dari anak tersebut, dan mengenakan tuduhan pembunuhan kepadanya pada Ahad.

Sang ibu dilaporkan memberi tahu polisi, bahwa dia tidak ingin melihat anak itu karena dia bersama mantan suaminya, dan meninggalkan anak itu sendirian di rumah ketika dia pindah enam bulan lalu.

Baca Juga: Kritik Aturan Prokes di Bali oleh Sandiaga Uno, dr. Tirta: Perlu Solusi yang Nyata Bukan yang Sulit Diterapkan

Anak tersebut dilaporkan ditemukan dalam kondisi mirip mumi.

Sang ibu dilaporkan terus mengumpulkan subsidi perawatan anak dari pemerintah, dan berbohong kepada keluarganya dengan membuat mereka percaya bahwa dia masih tinggal bersama putrinya.

Polisi saat ini sedang menyelidiki untuk menentukan penyebab dan waktu kematian dari sang anak.

Di Iksan, Provinsi Jeolla Utara, sepasang suami istri berusia 20-an ditahan karena diduga memukuli bayi mereka yang berusia 2 minggu sampai mati.

Laporan kejahatan besar lainnya seperti pembunuhan, perampokan, pencurian, penculikan, kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan anak dan kekerasan dalam pacaran selama dua minggu terakhir turun 4,1 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 15 Februari 2021: Akankah Kejahatan Elsa Akhirnya Terbongkar dan Mateo Ditemukan?

Jumlah rata-rata harian laporan pencurian yang dilakukan ke polisi dengan menghubungi nomor darurat 112 turun 16 persen per tahun, sementara laporan kekerasan dalam rumah tangga turun 1,9 persen.

Polisi mengatakan mereka memantau semua 13.046 rumah tangga yang dianggap berisiko mengalami kekerasan dalam rumah tangga berulang.

Mereka juga berfokus pada penyelidikan perampokan dan kekerasan terhadap mereka yang berpenghasilan menengah ke bawah.***

Editor: Tita Salsabila

Sumber: Korea Herald


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x