Misteri Kematian Ilmuwan Nuklir Iran Belum Terungkap, Diduga Tewas oleh Senjata Satu Ton dari Agen Israel

- 11 Februari 2021, 14:15 WIB
Kondisi mobil dari Mohsen Fakhrizadeh saat serangan.
Kondisi mobil dari Mohsen Fakhrizadeh saat serangan. //Reuters

"Tidak ada perubahan dalam posisi kami," katanya, dilansir Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari Al-Arabiya pada Kamis, 11 Februari 2021.

Ilmuwan nuklir Fakhrizadeh (59), telah lama dicurigai oleh Barat sebagai dalang program rahasia bom nuklir.

Dia telah digambarkan oleh dinas intelijen Barat dan Israel selama bertahun-tahun, sebagai pemimpin misterius dari program bom atom rahasia yang dihentikan pada tahun 2003, yang dituduh oleh Israel dan Amerika Serikat sebagai upaya untuk dipulihkan oleh Teheran.

Iran sendiri telah lama membantah adanya upaya untuk mempersenjatai energi nuklir.

Baca Juga: Kabar Gembira! Borongdong.id Resmi Diluncrukan Ridwan Kamil, UMKM Silakan Mendaftar

Menurut laporan Jewish Chronicle, Iran telah diam-diam menilai proses nuklir tersebut membutuhkan waktu sampai enam tahun.

Dikatakan juga, sebelum penggantinya dapat beroperasi penuh, dan kematian yang menimpa ilmuwan mereka telah memperpanjang periode waktu yang dibutuhkan Iran untuk menyelesaikan bom dari sekitar tiga setengah bulan sampai dua tahun.

Surat kabar Yahudi tertua di dunia mengatakan Mossad memasang senjata otomatis pada pickup Nissan, dan senjata tersebut dioperasikan dari jarak jauh oleh agen di darat saat mereka mengamati target.

Senjata itu disebutkan sangat berat, karena termasuk sebuah bom untuk menghancurkan bukti setelah pembunuhan terjadi.

Baca Juga: Studi Terbaru Sebut Minum Setidaknya Satu Cangkir Kopi Bantu Kurangi Risiko Gagal Jantung

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah