PR CIREBON – Hormat tiga jari seperti halnya dalam film Hollywood The Hunger Games pertama kali diadopsi oleh para aktivis di Thailand yang menentang pemerintah di sana.
Kini, hormat tiga jari tersebut digunakan di Myanmar, salah satunya oleh Myat (28) untuk menentang aturan otoriter.
Ia berdiri bersama puluhan ribu pengunjuk rasa lainnya berkumpul di sekitar Pagoda Sule di pusat kota Yangon, Myanmar.
Baca Juga: Dapat Vaksin Covid-19, dr. Tirta Sindir Helena Lim: Staff Apotek Punya McLaren, Top Banget
Sebelum bergabung dengan demonstrasi, Myat mengatakan, ia membaca manual taktik protes Hong Kong yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Burma dan dibagikan ribuan kali di media sosial.
Secara online, beberapa penentang kudeta Myanmar 1 Februari terhubung dengan pengguna hashtag #MilkTeaAlliance yang mempertemukan para juru kampanye di Thailand dan Hong Kong.
“Kami melihat bagaimana pemuda berpartisipasi dalam gerakan politik di negara-negara tetangga. Itu menginspirasi kami untuk terlibat,” kata Myat dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Reuters.
Baca Juga: Netizen Sebut Presiden Jokowi Memenjarakan yang Mengkritiknya, Ferdinand Hutahaean: Jangan Fitnah!
Para pengunjuk rasa mengatakan, media sosial membantu mereka meminjam simbol dan ide dari tempat lain, seperti menggunakan flash mobs bergaya Hong Kong, tagar, dan karya seni meme yang berwarna-warni.
Mengantisipasi tindakan yang lebih kuat oleh polisi, pengunjuk rasa kembali ke jalan untuk melakukan protes massal.