Baca Juga: Ribuan Orang Gelar Demo, Pemerintah Polandia Keluarkan Aturan Pembatasan Aborsi
“Semua yang kami hargai, kebebasan berbicara, pemilihan umum yang adil, kebebasan - telah terkikis. Bukan lagi Hongkong yang kita kenal, bukan lagi tempat yang bisa kita sebut rumah,” sambungnya.
Sementara itu, Inggris memperkirakan hingga 154.000 warga Hongkong dapat pindah hingga tahun depan dan sebanyak 322.000 dalam lima tahun, membawa perkiraan "keuntungan bersih" hingga 2,9 miliar pound atau sekitar Rp56 triliun.
Awal pekan ini, pemerintah Inggris mengatakan sekitar 7.000 orang Hongkong dengan status BNO telah tiba di negara itu sejak Juli.
Sebagai Informasi, Inggris memperkenalkan paspor BNO pada 1980-an untuk orang-orang yang merupakan "warga negara teritorial Inggris yang berhubungan dengan Hongkong".
Banyak penduduk kota pada saat itu ingin Inggris memberikan kewarganegaraan penuh kepada mereka, tetapi Tiongkok menentang langkah tersebut.
BNO merupakan kompromi yang memungkinkan orang-orang Hongkong yang lahir sebelum 1997 memiliki hak untuk tinggal di Inggris selama enam bulan pada satu waktu, tetapi tanpa hak bekerja atau menetap.
Baca Juga: WHO Minta Inggris Hentikan Vaksinasi usai Kelompok Prioritas Terima Suntikan, Kenapa?
Sekarang, ini telah menjadi salah satu dari sedikit jalan keluar bagi orang-orang Hongkong yang berharap untuk memulai kehidupan baru di luar negeri.***