Mengejutkan! 23 Orang di Norwegia justru Meninggal Setelah Divaksin Pfizer

- 16 Januari 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi vaksin.
Ilustrasi vaksin. /ANTARA FOTO/ARDIANSYAH

PR CIREBON - Dua puluh tiga orang meninggal di Norwegia beberapa hari setelah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 Pfizer.

13 dari yang meninggal merupakan pasien di panti jompo. Pejabat kesehatan mengatakan kalau meninggalnya mereka tampaknya terkait dengan efek samping suntikan.

Reaksi umum terhadap vaksin, termasuk demam dan mual.

Baca Juga: Facebook Blokir Postingan Berpotensi Kerusuhan Menjelang Pelantikan Joe Biden

"Mungkin telah berkontribusi pada hasil yang fatal pada beberapa pasien yang lemah," kata Sigurd Hortemo, kepala dokter di Badan Obat Norwegia, dalam sebuah pernyataan pada Jumat, 15 Januari 2021.

13 dari yang meninggal merupakan pasien panti jompo dan setidaknya berusia 80 tahun.

Meskipun para pejabat tidak menunjukkan keprihatinan yang serius, mereka menyesuaikan pedoman mereka tentang siapa yang harus menerima vaksin.

Baca Juga: Bom Meledak di Pinggir Jalan Afghanistan, Tewaskan 2 Petugas Kepolisian Setempat

Berita itu datang setelah lebih dari seminggu para pejabat melaporkan adanya kematian dari dua penghuni panti jompo setelah divaksin.

Lebih dari 30 ribu orang di Norwegia telah menerima suntikan pertama vaksin virus Corona Pfizer atau Moderna di negara Skandinavia itu sejak akhir bulan lalu.

“Kami tidak khawatir dengan ini,” kata Steinar Madsen, direktur medis badan tersebut.

Baca Juga: Drone Otomatis American Robotics Disetujui FAA, Lebih Ramah Lingkungan

“Sangat jelas bahwa vaksin ini memiliki risiko yang sangat kecil, dengan pengecualian kecil untuk pasien yang paling lemah," ujarnya melanjutkan, dikutip Cirebon.Pikiran-Rakyat.com dari New York Post.

Dia menyatakan bahwa dokter harus lebih berhati-hati mempertimbangkan kepada siapa vaksin harus diberikan.

Dilaporkan badan tersebut bahwa total 29 orang telah mendapatkan efek samping dari vaksin, termasuk 13 orang yang meninggal.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Senyawa yang Berpotensi Membunuh Parasit Malaria

Dua puluh satu wanita dan delapan pria mengalami efek samping.

Selain mereka yang meninggal, sembilan mengalami efek samping yang serius, termasuk reaksi alergi, ketidaknyamanan yang parah, dan demam yang parah.

Sementara tujuh dari mereka memiliki efek samping yang tidak terlalu serius, termasuk nyeri di tempat suntikan.

Baca Juga: Teledor, Programmer Terancam Kehilangan Rp3,6 Triliun karena Lupa Password

Menurut Universitas Johns Hopkins, secara total, lebih dari 57.000 kasus dan 500 kematian terkait virus corona telah dilaporkan di Norwegia.

Pejabat kesehatan mencatat bahwa sekitar 400 orang meninggal setiap minggu di populasi panti jompo.

Seorang perwakilan Pfizer mengatakan raksasa farmasi itu mengetahui kematian yang dilaporkan, setelah pemberian vaksin di Norwegia dan bekerja dengan Badan Obat Norwegia.

Baca Juga: Publik Bertanya-tanya Kabar Ibu Negara, Begini Jawaban Istana

"Otoritas Norwegia telah memprioritaskan imunisasi warga di panti jompo, kebanyakan dari mereka sangat lanjut usia dengan kondisi medis"

"Yang mendasari dan beberapa yang sakit parah," kata seorang juru bicara dalam sebuah pernyataan.

Disampaikan bahwa sejauh ini Badan Pengobatan Norwegia tidak mengkhawatirkan efek samping tersebut, dan jumlah insiden yang terjadi sesuai dengan ekspektasi.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x